Koalisi dengan Nasdem dan Demokrat, PKS Munculkan Nama Anies Baswedan sebagai Capres
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera Foto: --- Tangkapan layar disway.id -----
JAKARTA, INFORADAR.ID --- Hajat pemilihan presiden (Pilpres) masih cukup lama. Tapi, beberapa partai jauh-jauh hari sudah mulai memunculkan nama untuk dipasang sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).
Hanya saja, nama-nama yang dimunculkan tersebut belum merupakan keputusan resmi partai dan kemungkinan masih terus dinamis mengikuti kondisi politik.
Misalnya Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) sudah menyiapkan beberapa nama yang akan diusung menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Mardani Ali Sera mengatakan dari internalnya terdapat nama Salim Assegaf Al-Jufri. Sedangkan eksternal ada nama Anies Baswedan.
"Kalau internal kita dokter Salim Assegaf Al-Jufri. Kalau eksternal kita Pak Anies Baswedan dekat sekali," katanya kepada Wartawan disway.id.
Sedangkan menurutnya, untuk Cawapres terdapat nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Khofifah Indar Parawansa.
"Suaranya infonya sudah ada. Tetapi belum final. Karena mas AHY bagus, Mas Anies bagus. Tapi bu Khofifah juga bisa karena masih cair." tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera disebut akan umumkan koalisi dengan beberapa partai untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai PKS, Mardani Ali Sera mengatakan PKS akan berkoalisi dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat.
"Kita dengan Nasdem dan Demokrat dekat sekali," katanya kepada Wartawan disway.id.
Menurutnya, akhir tahun 2022 ini rencananya koalisi tersebut akan diresmikan.
"Proses ini perlahan bertahap. Tetapi harapan kami akhir 2022 sudah ada kerangkanya. Nanti diumumkan dengan majelis syuro. Tetapi kita akan menimbang mana yang paling sesuai dengan Indonesia di 2024," ungkapnya.
Menurutnya, ketiga partai tersebut kini sedang proses penyatuan persepsi visi dan misi untuk bersama.
"Lebih cepat lebih baik. Tetapikan prosesnya menyatukan dua partai susah. Kalau kami kan tiga dengan Nasdem dan Demokrat." tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: