Agar Tak Tergantung Impor, Indonesia Perkuat Kefarmasian dan Alkes Dalam Negeri
Wamenkes dr Dante Saksono Harbuwono Foto: -- Laman Kemenkes RI ----
BALI, INFORADAR.ID ---- Untuk mendorong dan memperkuat inovasi kefarmasian dan kemandirian alat kesehatan (alkes) dalam negeri dan tidak tergantung impor, baik inovasi produk, teknologi/sistem informasi kesehatan, maupun kebijakan, sejalan dengan semangat transformasi sistem Kesehatan, menggelar pameran kefarmasian dan alkes di Bali, 23-24 Agustus 2022.
Pameran ini digelar Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan bertajuk 2nd Technofarmalkes dengan tema ‘Progressing Step to Achieve National Resilience in Pharma and Medical Device’.
Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan rangkaian acara Technofarmalkes ini adalah salah satu bentuk upaya implementasi transformasi kesehatan, khususnya transformasi sistem ketahanan kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.
“Acara ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan dalam negeri melalui berbagai upaya seperti inovasi produk, penggunaan teknologi kesehatan, atau penyusunan kebijakan,” kata Wamenkes dr. Dante.
Dikutip dari Laman Kemenkes yang beritanya dirilis Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Rabu, 24 Agustus 2022, pada tahun 2019, telah diselenggarakan acara Technofarmalkes pertama, yang membahas inovasi teknologi kesehatan Indonesia, dan pada hari ini, Technofarmalkes kedua kali ini mengangkat tema “Progressing Step to Achieve National Resilience in Pharma and Medical Devices” akan berfokus pada hilirisasi sediaan farmasi dan Alkes, ekosistem penelitian, serta sosialisasi kebijakan. Dengan adanya berbagai diskusi panel serta pameran yang diselenggarakan.
“Saya berharap acara 2nd Technofarmalkes dapat menghasilkan berbagai kerja sama dalam penelitian dan pengembangan sediaan farmasi dan alkes,” kata Wamenkes dr. Dante.
Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehata Dra. Lucia Rizka Andalusia, Apt, M.Pharm, MARS mengatakan pandemi COVID-19 memberikan tantangan besar terhadap sistem kesehatan Indonesia yang terlihat dari adanya penurunan kinerja pada beberapa program kesehatan. Kelangkaan obat, alat kesehatan, dan vaksin pada masa awal pandemi juga menjadi kendala upaya penanganan pandemi di tengah masyarakat Indonesia.
“Dengan demikian, kemandirian sediaan farmasi dan alat kesehatan sangat dibutuhkan untuk membangun ketahanan dalam menghadapi masa sulit seperti pandemi COVID-19,” ucap Dirjen Rizka
Oleh karenanya, diperlukan suatu upaya sistematis untuk mewujudkan kemandirian sediaan farmasi dan alat kesehatan agar pada masa yang akan datang Indonesia lebih siap dalam menghadapi tantangan sistem kesehatan.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan sinergitas pengembangan dan hilirisasi sediaan farmasi (bahan baku obat, bioteknologi, vaksin dan natural) dan alat kesehatan.
Selain itu, dapat terbangun ekosistem riset/pengembangan yang dapat mengakselerasi capaian kemandirian di bidang sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Adapun peserta pameran yang terlibat antara lain :
ZONA ALAT KESEHATAN IVD
• PT PRODIA DIAGNOSTIC LINE
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: