Untuk Melampiaskan Dendam, Ria Rela Janinnya Dimakan Iblis demi Ilmu Sentet
Ilustrasi Pixabay--
Saat siuman, Ria merasa tubuhnya seperti dibakar. Dalam penglihatannya, tubuh dan area sekelilingnya terbakar. Oleh api yang besar.
Ria lalu melihat seorang lelaki paruh baya berdiri tak jauh darinya. Lelaki ini tidak mengenakan pakaian. Hanya mengenakan kain atau celana pendek. Mengenakan anting panjang. Tubuhnya penuh tato.
Kepada Ria, lelaki ini bilang bahwa Ria harus menerima balasan karena telah mencelakai keturunannya. Apa yang dikirim Ria harus dia kembalikan.
Tapi lelaki paruh baya ini masih memberikan kesempatan bagi Ria. “Dia bilang, kalau elu mau, elu harus tobat. Dia pakai Bahasa Melayu,” jelas Ria.
Ria menolak. Dia berkeyakinan masih mampu mengatasi serangan balik dari orang Kalimantan yang dia santet.
Ria berusaha balik menyerang. Selama 3 hari, pertarungan gaib terjadi antara dia dengan pihak yang dia santet.
Selama 3 hari itu, Ria merasa tubuhnya dibakar. Dia selalu minta asistennya untuk menyiramkan air ke tubuhnya.
Namun, Ria tidak kuat menahan panas. Pada hari ketiga, dia pingsan lagi.
Ketika sadar, Ria berada di pinggir sumur. Lelaki paruh baya bertelanjang dada, mengenakan anting panjang, dan tubuhnya penuh tato itu datang lagi. Berdiri di hadapan Ria.
Ria melihat, rumahnya yang menjadi tempat praktik telah terbakar. Benar-benar terbakar. Nyata.
Peristiwa ini tidak cuma membuat harta Ria ludes. Dua dari empat asistennya ikut menjadi korban. Tewas terbakar bersama rumah Ria.
Sedangkan, dua asisten Ria lainnya tewas dengan cara berbeda. Mereka mengalami kecelakaan ketika akan meminta bantuan untuk menyelamatkan Ria dan rumahnya.
Rumah yang menjadi tempat praktik Ria tidak berada di perkampungan. Ria tinggal cukup jauh dari permukiman penduduk.
Tak lama, Ria mendapat serangan lagi. Dia kembali pingsan.
Ketika siuman, Ria tidak lagi berada di pinggir sumur. Dia ditolong oleh seorang anak kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: