Cinta Tak Sampai, Arwah Noni Belanda Terperangkap di Istana Merdeka 

Perempuan ini mengenakan pakaian bagus. Renda-renda menghiasi setiap ujung pakaiannya. Seperti pakaian yang dikenakan noni-noni Belanda zaman kemerdekaan Indonesia. 

Samar-samar, Priyo mendengar suara tangisan sedih. Perempuan itu tersengguk-sengguk.  

Priyo panik. Dia menekan tombol untuk menutup pintu lift dan tombol 3 bergantian. Berkali-kali.  

Pintu lift tak juga menutup. Tetap terbuka lebar. 

Di hadapan Priyo, perempuan berambut pirang itu mengangkat kepalanya dari meja. Memutar kepalanya.  

Wajahnya cantik. Dia menatap mata Priyo ketika menyeka air mata di bawah kelopak matanya. Lalu melempar senyum. 

Priyo tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya diam. Mematung di dalam bilik lift. 

Dia baru tersadar ketika pintu lift bergerak menutup. Priyo lega. Ketika lift berhenti di lantai 3, dia langsung bergegas menuju kamarnya. (*) 

 

 

Sumber: