Disway Award

‎Naufal Hatsyafiq Terpilih sebagai Winner Duta Bahasa FUDA

‎Naufal Hatsyafiq Terpilih sebagai Winner Duta Bahasa FUDA

Potret Naufal setelah terpilih menjadi duta bahasa fuda-Naufal for Inforadar-

INFORADAR.ID - Muhammad Naufal Hatsyafiq, mahasiswa semester 1 Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, resmi terpilih sebagai Winner Duta Bahasa Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUDA). Pemuda kelahiran Jakarta, 31 Mei 2005 ini dikenal sebagai pribadi yang aktif, tenang, dan memiliki komitmen kuat dalam pengembangan diri. Di sela kesibukannya, Naufal juga menekuni hobi bermain bola dan tenis meja.

‎Terpilih sebagai pemenang menjadi momen yang tak pernah ia duga. Ia merasa senang dan tidak menyangka akan menjadi winner. Meski begitu, ia sadar akan tanggung jawab dan amanah yang sekarang ia jalani.

‎Motivasi terbesar Naufal mengikuti ajang ini adalah keinginannya untuk keluar dari zona nyaman sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi fakultas. Ia ingin mengembangkan dirinya di lingkungan baru dan membawa nilai-nilai positif dalam setiap langkahnya.

‎Baginya, sosok duta bukan sekadar tampilan luar, melainkan representasi nilai-nilai baik fakultas. Menurutnya, duta itu perwakilan dari nilai-nilai baik fakultas. Bukan hanya tampil, tapi bisa jadi contoh dan sosok yang inspiratif.

‎Naufal menceritakan bahwa proses seleksi berlangsung seru dan penuh dinamika. Ada rasa tegang dan lelah, namun semua itu justru menjadi pengalaman berharga. Ia mempersiapkan diri dengan latihan berbicara, membaca banyak materi, serta menguatkan mental agar tidak terlalu gugup.

BACA JUGA:Duta KPI 2025 Ghina dan Iky Siap Bersinar dan Menyinari

BACA JUGA:Resmi Jadi Duta BKI 2025, Zahra Siap Jadi Wajah Baru Konseling Islam di Kampus

‎Ia mengungkapkan bahwa selama proses duta tidak merasa mudah, ia harus melawan rasa tidak percaya dirinya. Namun itu tidak berlangsung lama, ia langsung menanganinya dengan berbagai latihan.

‎“Tantangan terberat bagi saya ya ngelawan rasa gugup. Saya atasin dengan latihan, doa, dan dukungan orang-orang terdekat,” ungkapnya.

‎Sebagai duta, Naufal bertekad menggaungkan nilai-nilai fakultas, terutama nilai Islami, akhlak, dan integritas. Ketiga nilai ini menjadi pegangan utama yang ingin ia bawa dalam setiap aktivitas.

‎Ia menilai, peran mahasiswa FUDA di era digital sangat penting. Mahasiswa harus mampu menjadi filter informasi, bukan sekadar konsumen pasif.

‎Naufal memiliki program ke depan yang berfokus pada pengembangan diri mahasiswa dan memperkenalkan FUDA lebih luas, baik di lingkungan UIN maupun kepada masyarakat.

‎Dalam perjalanan akademik dan organisasinya, ia menempatkan manajemen waktu sebagai kunci keseimbangan. Sementara orang tua dan teman terdekat menjadi sosok yang paling menginspirasi serta mendorongnya untuk terus maju.

‎Ia berpesan pada mahasiswa yang masih ragu untuk mencoba hal baru.

‎“Coba dulu. Karena kamu nggak akan tahu bisa atau nggaknya kalau nggak mulai. Sekecil apa pun kamu berbuat baik, pasti itu akan bermanfaat.”

‎Di akhir, ia menyampaikan harapan besar untuk fakultasnya. Ia berharap semoga FUDA makin berkembang dan jadi rumah yang melahirkan mahasiswa kritis dan berakhlak karimah.

‎Tak lupa, Naufal menegaskan pentingnya terus belajar dan tidak takut gagal.

BACA JUGA:‎Razif Terpilih Sebagai Duta Prodi Pendidikan Agama Islam UIN SMH Banten 2025

BACA JUGA:Kisah Irma dan Kembarannya, Finalis Duta PGMI

‎“Gagal itu bagian dari proses. Dari gagal, kita belajar arti perjuangan yang belum selesai.”

‎Dengan semangat dan integritas yang ia miliki, Naufal diharapkan mampu menjadi wajah inspiratif FUDA serta membawa perubahan positif bagi mahasiswa lain.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: