Disway Award

Ramai Dukung Purbaya, Penurunan Tarif PPN Dianggap Dorongan Baru untuk Pemulihan Ekonomi

Ramai Dukung Purbaya, Penurunan Tarif PPN Dianggap Dorongan Baru untuk Pemulihan Ekonomi

Mentri Keuangan Purbaya -@purbayayudhi_official-Instagram

Menurutnya, meski keduanya sama-sama dapat menjaga konsumsi masyarakat, PPN DTP tetap menambah beban di pos belanja negara.

“PPN DTP tidak menurunkan tarif, tetapi meringankan beban masyarakat karena pemerintah yang menanggung pajaknya. Dana penggantinya diambil dari belanja negara,” jelas Prianto.

BACA JUGA:Daftar Bank dan E-Wallet yang Telah Mendukung QRIS Tap, Transaksi Kini Lebih Cepat dan Mudah

BACA JUGA:Wow! Ariel NOAH Perankan Dilan di Film Dilan ITB 1997 dan Dilan Amsterdam, Langsung Dua Sekuel

Pakar pajak sekaligus Co-Founder Botax Consulting Indonesia, Raden Agus Suparman, menilai kebijakan penurunan tarif PPN sudah mendesak dilakukan mengingat tekanan ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih. 

Ia mengatakan, asumsi kenaikan tarif dalam UU HPP tidak sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.

“Situasi masyarakat masih berat, banyak usaha kecil yang berjuang untuk bertahan. Jadi wajar bila tarif PPN dikembalikan ke 11% dan tidak dinaikkan menjadi 12%,” ujar Raden.

Ia juga menyarankan pemerintah untuk meninjau ulang beberapa insentif PPN seperti PPN dibebaskan dan PPN tidak dipungut, serta mengoptimalkan sistem Coretax agar pengawasan wajib pajak lebih efektif. 

Dengan begitu, penerimaan negara bisa meningkat tanpa perlu menaikkan tarif.

Sementara itu, Purbaya mengakui dirinya masih perlu melakukan perhitungan mendalam sebelum benar-benar menurunkan tarif PPN. 

Ia menegaskan bahwa langkah ini harus didukung oleh sistem pengumpulan pajak yang efisien agar tidak mengganggu stabilitas fiskal.

“Begitu tahu setiap 1% penurunan bisa membuat pendapatan turun Rp70 triliun, saya jadi lebih berhati-hati. Sistem pengumpulan pajaknya harus diperkuat dulu agar potensi penerimaan bisa diukur dengan akurat,” tutur Purbaya.

Meski demikian, ia memastikan bahwa penurunan tarif PPN tetap menjadi salah satu target utamanya sejak awal menjabat. “Saya tidak ingin gegabah. Kalau salah perhitungan, defisit bisa tembus di atas 3%. Jadi harus hati-hati,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: