Maluku Utara Gabungkan Program MBG dengan Koperasi Merah Putih, Mendagri: Bisa Jadi Contoh!
Maluku Utara Berinovasi! Menggabungkan Program MBG dengan Koperasi Merah Putih-Dok. Istimewa-
INFORADAR.ID- Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda bakal mengambil langkah visioner dengan menggabungkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bersama Koperasi Merah Putih.
Strategi ini, selaras dengan upaya pemerintah pusat dalam memperkuat program gizi sekaligus mendorong pembangunan ekonomi mandiri berbasis kelembagaan rakyat.
Dalam pidatonya di APKASI Otonomi Expo 2025 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Kamis 28 Agustus 2025, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan apresiasi atas terobosan tersebut. Menurutnya, gagasan itu bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
“Jadi koperasi sudah ada offtaker MBG, koperasi untung dan MBG juga tidak sulit cari penyedia. Itu idenya Bu Sherly, dan kalau bisa daerah-daerah lain mencontoh ini,” kata Tito.
BACA JUGA:Partai NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI
BACA JUGA:Tingkatkan Lapangan Kerja, Pemkab Serang Gelar Job Fair dan Kembangkan UMKM
Sementa, dosen Administrasi Bisnis Universitas Nusa Cendana (Undana) Ricky Ekaputra Foeh, menilai kebijakan Sherly Tjoanda sebagai strategi yang visioner karena mampu memadukan pemenuhan gizi masyarakat dengan penguatan ekonomi lokal melalui koperasi.
“Jika dijalankan dengan integritas dan pengawasan yang ketat, kebijakan ini memberi dampak ganda, yakni generasi yang lebih sehat sekaligus ekonomi rakyat yang lebih kuat,” jelas Ricky, Minggu, 31 Agustus 2025.
Ia menambahkan, program MBG di banyak daerah kerap menghadapi kendala seperti distribusi tidak merata, kualitas penyediaan yang belum konsisten, hingga tantangan menjaga keberlanjutan.
BACA JUGA:Pemberhentian Ahmad Sahroni sebagai Wakil Ketua Komisi Hukum DPR RI: Penyebab dan Dampaknya
BACA JUGA:Banten Bergejolak, Demo di Serang Berujung Bentrokan dan Kericuhan
Dengan melibatkan koperasi, tantangan tersebut bisa ditekan karena koperasi berfungsi sebagai penyedia sekaligus penyalur MBG.
“Artinya, produk lokal dari petani, nelayan, dan UMKM dapat diserap koperasi lalu diolah atau disalurkan menjadi paket makan bergizi,” kata Ricky.
Menurut Ricky, kolaborasi ini memastikan anggaran MBG tidak habis sia-sia, melainkan ikut memutar roda ekonomi lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
