Disway Award

DBD di Pandeglang Mulai Mereda? Dinkes Beberkan Data 141 Kasus dalam 6 Bulan

DBD di Pandeglang Mulai Mereda? Dinkes Beberkan Data 141 Kasus dalam 6 Bulan

DBD di Pandeglang mulai mereda, 141 kasus dalam 6 bulan-Dok. Istimewa-

Dian menambahkan bahwa Labuan menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi, yaitu 26 kasus selama enam bulan, kemungkinan karena jumlah penduduknya yang cukup banyak.

Dinkes Pandeglang menegaskan bahwa langkah-langkah pencegahan dan promosi kesehatan terus dilakukan melalui puskesmas dan kader kesehatan setempat.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa pihaknya terus mempromosikan 3M Plus dan kampanye satu rumah satu jentik untuk memantau kondisi lingkungan sekitar setiap pekan.

Dian menambahkan bahwa program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) juga tetap berjalan, meskipun sampai saat ini belum ada permintaan untuk melakukan fogging secara massal.

Selain itu ada alat fogging tersedia di setiap puskesmas, namun belum ada permintaan karena tidak ada lonjakan kasus yang signifikan.

Berita baiknya, hingga pertengahan tahun 2025, tidak ada laporan kematian akibat DBD di Pandeglang.

BACA JUGA:Siap-Siap! ! Ini Jumlah Bus City Tour yang Akan Beroperasi di Kota Serang

BACA JUGA:Virus Hanta Merebak di Bandung Barat, Ini 5 Langkah Pencegahan Penting dari Kemenkes

"Tahun ini belum ada dan jangan sampai ada. Kami berharap masyarakat terus aktif menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih hati-hati terhadap tanda-tanda awal DBD.

Dian juga menjelaskan bahwa gejala DBD biasanya ditandai dengan demam tinggi yang tidak turun dalam waktu tiga hari, dan jika demikian, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan darah karena gejalanya bisa menyerupai penyakit lainnya seperti tipus.

Dinkes memastikan bahwa persediaan alat deteksi seperti stik DBD dan reagen masih mencukupi, termasuk obat-obatan pendukung untuk mengatasi gejala.

Obat untuk DBD tidak langsung menargetkan virus, melainkan berfungsi untuk menjaga tubuh agar tidak dehidrasi dan meringankan gejala seperti nyeri dan demam.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: