PHK Massal Kian Meluas, Dunia Kerja Berubah Akibat Peran AI
Ilustrasi seseorang setelah di PHK --sumber & design freepik
Hal serupa terjadi di Duolingo, yang mengurangi jumlah pekerja lepas dan menggantinya dengan sistem berbasis AI untuk tugas-tugas yang dapat diotomatisasi.
Sedangkan BT Group dari Inggris, berencana memangkas puluhan ribu karyawan dalam satu dekade ke depan seiring upaya digitalisasi layanan mereka.
Data Terbaru PHK Menunjukkan Lonjakan
Pada awal 2025, lebih dari 15 ribu pekerja di perusahaan teknologi kehilangan pekerjaan.
Di sektor keuangan, proyeksi menunjukkan bahwa sekitar 200 ribu posisi kerja di Wall Street bisa hilang dalam beberapa tahun mendatang akibat pengaruh AI.
Pada pertengahan 2025, tercatat lebih dari 130 perusahaan di Amerika Serikat telah mengajukan rencana PHK massal, mencakup industri ritel, farmasi, hingga teknologi.
BACA JUGA:Dilema Ekonomi: Sulit Menambah Penghasilan, Tapi Pengeluaran Terus Mengalir
BACA JUGA:Sulit Cari Kerja Sekarang? Inilah Profesi Paling Dibutuhkan di Indonesia Tahun 2025
Pergeseran Total dalam Struktur Dunia Kerja
Kecerdasan buatan tidak hanya menjadi pelengkap, tetapi telah mengambil alih fungsi utama dalam berbagai pekerjaan.
Perusahaan kini melihat AI sebagai solusi jangka panjang yang lebih efisien dibandingkan tenaga kerja manusia. Alhasil, PHK massal menjadi strategi utama dalam menyambut era digital baru.
Pekerjaan yang bersifat rutin dan berulang kini berada dalam posisi rawan, karena lebih mudah digantikan oleh sistem otomatis.
Ini menandai perubahan besar dalam struktur ketenagakerjaan global yang akan terus berkembang.
Strategi Bertahan di Tengah Ancaman PHK
Agar tidak tergilas oleh arus teknologi, pekerja perlu mengambil langkah strategis, antara lain:
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
