INFORADAR.ID- Mahasiswa Politeknik Piksi Input Serang menyelenggarakan dialog publik bertema “Jam Operasional, Hanya Formalitas?” di Caffe Kotak, Kramatwatu, untuk membahas efektivitas penerapan Pergub Nomor 567 Tahun 2025 mengenai jam operasional truk tambang.
Kegiatan ini dipimpin oleh Tubagus Fajri Ramadhan selaku Ketua Pelaksana dan menghadirkan narasumber dari DPRD, Dinas Perhubungan, serta Satlantas.
Acara ini digelar karena masih ditemukannya truk tambang yang beroperasi di luar jam operasional yang telah ditetapkan, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai konsistensi pengawasan di lapangan.
Dalam penyampaiannya, Fajri berharap agar Dishub dan Satlantas dapat memperkuat pengawasan demi efektivitas regulasi tersebut.
“Aturannya sudah jelas, namun pelanggaran masih terjadi. Kami berharap pengawasan dapat dioptimalkan, terutama pada titik-titik rawan, agar Pergub ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA:Update! Tabel Angsuran KUR BRI 2025 Rp50 Juta, Syarat Lengkap dan Cara Mengajukan
BACA JUGA:Pengangkatan PPPK Paruh Waktu, Honorer Pandeglang Belum Dapat Kepastian
Fajri juga menegaskan agar jangan sampai keputusan gubernur ini hanya menjadi tulisan yang dibuat oleh penguasa untuk sekadar menenangkan masyarakat.
Menurutnya, masyarakat tidak hanya membutuhkan aturan di atas kertas, tetapi membutuhkan bukti nyata dan ketegasan di lapangan.
BACA JUGA:Gaji PPPK Paruh Waktu Bisa Naik? Begini Penjelasan Aturannya
BACA JUGA:Dampak Radioaktif di Cikande: 24 Perusahaan Terpapar, Ini Kronologinya
Dialog berlangsung interaktif dan menjadi ruang kolaboratif bagi mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah dalam mencari solusi bersama terhadap problematika pengawasan jam operasional truk tambang di Banten.