BACA JUGA:Wakil Bupati Tangerang Apresiasi Program KNPI School dalam Upaya Turunkan Angka Putus Sekolah
Ketika Mohammadhossein Mohammadnia, seorang mahasiswa doktoral yang dibimbing oleh González di IPNA-CSIC, pertama kali melakukan analisis terhadap citra satelit gunung berapi itu pada tahun 2020, ia tidak menemukan bukti adanya aktivitas vulkanik
Namun pada tahun 2023, masyarakat mulai melaporkan adanya emisi gas dari gunung berapi tersebut di platform media sosial.
Gas tersebut tercium dari kota Khash yang berjarak sekitar 31 mil atau sekitar 50 kilometer.
Mohammadnia kemudian kembali menganalisis citra satelit dari misi Sentinel-1 milik Badan Antariksa Eropa, ESA.
Taftan berada di lokasi terpencil dan tidak dilengkapi dengan sistem pemantauan GPS seperti di gunung berapi lain seperti Gunung St. Helen.
Wilayah ini juga dianggap berisiko karena adanya aktivitas kelompok pemberontak serta konflik di perbatasan Iran dan Pakistan.
Citra satelit menunjukkan adanya sedikit peningkatan permukaan tanah di dekat puncak yang mengindikasikan naiknya tekanan di bawah permukaan.