INFORADAR.ID - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan langkah pemerintah ke depan akan sejalan dengan Bank Indonesia (BI) demi menjaga kelonggaran likuiditas.
Menurutnya, kebijakan fiskal dan moneter harus saling mendukung agar tidak menekan sistem perbankan.
“Kami akan memastikan kebijakan dari Kementerian Keuangan maupun BI tidak sampai mengganggu likuiditas perbankan,” kata Purbaya di Istana Negara, Selasa 9 September 2025
Ia menyebutkan, sinergi tersebut akan diwujudkan melalui percepatan realisasi anggaran oleh pemerintah, sementara BI sudah lebih dulu memberikan stimulus dengan menurunkan suku bunga acuan menjadi 5%.
BACA JUGA:Gerhana Bulan Total: 'Blood Moon' Hiasi Langit Indonesia, Apa Dampak dan Mitos di Baliknya?
Purbaya percaya kombinasi kedua langkah ini mampu memacu aktivitas sektor swasta sehingga pertumbuhan ekonomi bisa dipercepat.
“Setiap program yang berjalan akan dipastikan sesuai jadwal, tidak boleh ada hambatan,” ujarnya.
Inflasi Masih Aman
Purbaya juga meyakini kebijakan penambahan likuiditas tidak akan mendorong inflasi ke level berbahaya. Hingga Agustus 2025, inflasi nasional tercatat hanya 2,31% secara tahunan.
“Masih jauh untuk disebut terjadi demand pull inflation. Pertumbuhan yang lebih tinggi belum tentu langsung memicu lonjakan inflasi,” jelasnya.
Ia menilai perekonomian Indonesia masih berada di bawah potensi optimalnya.
BACA JUGA:Pemerintah Umumkan Tarif Listrik Terbaru, Bagaimana Dampaknya pada Harga Token Listrik?
BACA JUGA:5 Merek Ternama Ditemukan di Pabrik Beras Oplosan di Serang, Sudah Beroperasi 10 Tahun
Karena itu, langkah agresif dalam memperluas likuiditas dinilai tetap aman dan justru penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi.