INFORADAR.ID - Polemik mengenai kiriman sampah dari Tangsel kembali mencuat di Pandeglang.
Persoalan ini sejak lama memicu kegelisahan warga, khususnya mereka yang tinggal di sekitar Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bangkonol.
Mengenai kiriman sampah dari Tangsel, Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani, akhirnya memberikan pernyataan resmi.
Ia menegaskan bahwa kiriman sampah tidak akan diterima sebelum seluruh fasilitas di TPA Bangkonol benar-benar sesuai standar Kementerian Lingkungan Hidup.
Namun, keterangan warga di sekitar lokasi menyebutkan bahwa kiriman sampah dari Tangsel masih terjadi secara sembunyi-sembunyi pada malam hari.
Situasi tersebut semakin memperuncing hubungan antara warga dan pemerintah daerah, yang berusaha menenangkan keresahan dengan janji perbaikan dalam sistem pengelolaan sampah.
BACA JUGA:5 Tanda Warga Kelas Bawah, Apakah Kamu Termasuk?
BACA JUGA:Besaran Uang Saku Magang di BUMN 2025, Syarat dan Cara Pendaftaran
Dukungan dan Sikap Tegas dari Wagub Banten
Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah, ikut menyoroti persoalan ini. Ia berpendapat bahwa polemik seputar TPA Bangkonol perlu disikapi secara cermat agar tidak membawa dampak merugikan bagi masyarakat.
“Saya akan meninjau langsung kondisi di lapangan sebelum menentukan langkah. Apakah kerja sama dilanjutkan, ditunda, atau dihentikan, semuanya harus berpihak pada masyarakat,” ujarnya.
Dimyati menegaskan, setiap langkah yang diambil harus mengedepankan prinsip win-win solution sehingga semua pihak memperoleh keuntungan, khususnya warga yang merasakan dampak secara langsung.
Warga Klaim Sampah Masih Masuk Malam Hari
Meski Bupati telah menegaskan penolakan, kondisi di lapangan menunjukkan hal berbeda.
Beberapa warga di sekitar TPA Bangkonol mengaku, truk pengangkut sampah masih terlihat datang pada waktu dini hari.