INFORADAR.ID - Ketika komunikasi berkurang, emosi yang belum tersalurkan bisa menumpuk bahkan bisa menyebabkan stres. Stres ini dapat memicu peningkatan kadar hormon kortisol yang pada akhirnya berdampak pada kualitas tidur.
Pernahkah Anda merasa gelisah bahkan sulit tidur setelah melewati hari yang sunyi tanpa banyak berbicara? Sebuah teori menarik menyebutkan bahwa jika perempuan berbicara kurang dari 16.000 kata dalam sehari, maka kualitas tidurnya bisa terganggu.
Apakah ini hanya mitos atau ada dasar ilmiahnya? Mari kita bahas lebih lanjut.
Secara umum, perempuan dikenal lebih ekspresif dalam berkomunikasi dibandingkan laki-laki. Penelitian dari University of Texas yang dipublikasikan dalam Science (2007) menemukan bahwa rata-rata perempuan mengucapkan sekitar 16.000 kata per hari, jumlah yang hampir sama dengan laki-laki.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Overthinking Terhadap Masa Depan dengan Pikiran Positif
BACA JUGA:Pahami Sebelum Gadai Sawah, Inilah Hukum Nyogok Jadi Polisi
Namun, bagi sebagian perempuan, berbicara bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga bagian dari ekspresi emosional dan sosial yang berpengaruh pada kesejahteraan psikologis.
Beberapa dari ahli psikologi percaya bahwa berbicara adalah salah satu cara tubuh untuk melepaskan tekanan emosional. Pada saat seseorang berbicara dan berbagi cerita, otaknya melepaskan hormon oksitosin yang membantu menurunkan stres dan meningkatkan perasaan nyaman.
Bila perempuan tidak memiliki cukup kesempatan untuk mengekspresikan diri dalam sehari-hari, beban mental bisa terbawa hingga malam dan menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak.
Selain itu, rasa kesepian atau kurangnya interaksi yang bermakna dapat menyebabkan perasaan cemas yang pada akhirnya mengganggu pola tidur. Komunikasi yang kurang sehingga dapat berpengaruh pada hubungan sosial.
Bagaimana sih mengatasi hal tersebut ?. Jika Anda merasa sulit tidur karena kurangnya komunikasi sepanjang hari, beberapa cara berikut mungkin dapat membantu:
1. Luangkan Waktu untuk Berbicara
Cobalah untuk berbicara lebih banyak dengan keluarga, teman, atau rekan kerja. Jika tidak memungkinkan secara langsung, panggilan telepon atau video call bisa menjadi alternatif. Dan kita juga bisa menggunkan cara dengan berbicara pada diri sendiri, seperti berbicara depan cermin atau hanya berbicara dengan diri sendiri.
2. Tulis Jurnal atau Berbagi di Media Sosial
Menulis juga salah satu cara komuikasi yang di lakukan secara tidak langsung yang mana setiap kata yang ingin kita ucapkan dituangkan dalam bentuk tulisan. Jika tidak ada orang untuk diajak berbicara, menulis jurnal atau berbagi pengalaman di media sosial bisa menjadi cara untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan.