INFORADAR.ID - Angin puting beliung, atau tornado, adalah fenomena alam yang dapat mengakibatkan kerusakan serius.
Di Indonesia, fenomena angin puting beliung ini sering muncul pada skala F0 dan F1, yang dikenal juga sebagai angin ribut atau angin puyuh.
Proses terjadinya angin puting beliung umumnya berkaitan dengan adanya awan cumulonimbus (CB).
Pada saat kondisi atmosfer sangat mendukung, angin dapat membentuk pusaran yang menghasilkan angin kencang.
Melansir Instagram @infobmkg pada Kamis, 6 Februari 2025, inilah proses terjadinya angin puting beliung hingga dampak yang bisa dibuatnya.
Tahapan Proses Terjadinya Angin Puting Beliung
- Daerah Tumbuh: Angin puting beliung sering terjadi di darat. Ketika fenomena ini terjadi di laut, dikenal dengan istilah water spout.
- Arah Gerakan: Arah angin tergantung pada arah gerakan awan cumulonimbus. Faktanya, angin kencang ini bukan merupakan hasil dari sistem angin monsun.
- Cepatnya Angin: Ketika terbentuk, kecepatan angin dapat mencapai 30-50 knots (sekitar 55-93 km/jam) dan biasanya hanya berlangsung singkat, maksimum antara 3 hingga 5 menit.
- Jangkauan Dampak: Jangkauan daerah yang terdampak dapat mencapai 5 hingga 10 kilometer.
BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Misoa Ayam Pedas, Cocok Dinikmati Saat Cuaca Dingin
Tanda-Tanda Datangnya Angin Puting Beliung
Sebelum angin puting beliung datang, ada beberapa tanda yang bisa diwaspadai:
- Banyak Daun Bergoyang: Jika dahan atau ranting pohon mulai tergoyang dengan cepat, itu menandakan hujan dan angin kencang akan segera datang.