Stop Merasa Jadi Orang Gak Enakan, Ini Alasan Gen Z Sering Terkena People Pleaser

Sabtu 02-11-2024,13:04 WIB
Reporter : Lydia Khaerani
Editor : Haidaroh

BACA JUGA:Petani Serang Berkomitmen Tingkatkan Produktivitas dan Dukung Pilkada 2024 Aman dan Damai

BACA JUGA:Benarkah Kelly Pearl Cream Bisa Mengubah Kulit Berjerawat Jadi Mulus? Ini Penjelasannya

Menjadi people pleaser mungkin awalnya terlihat baik, tetapi ini bisa berdampak negatif, baik bagi kesehatan mental maupun kehidupan sosial seseorang. Beberapa dampak buruknya antara lain:

1. Stres dan kelelahan emosional, terus berusaha menyenangkan orang lain membuat seseorang kehilangan waktu untuk dirinya sendiri, yang dapat memicu stres dan kelelahan.

2. Tidak tahu keinginan pribadi, sering memenuhi ekspektasi orang lain membuat mereka lupa apa yang sebenarnya mereka inginkan dalam hidup.

3. Rentan dimanfaatkan orang lain, people pleaser sering dianggap "gampang" sehingga mudah dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Dengan beberapa dampak di atas, maka seorang gen Z perlu mengatasi kebiasaan people pleasing agar tidak terus merasa terjebak dalam kebiasaan ini, ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk membantu berhenti menjadi people pleaser:

1. Belajar mengatakan tidak dengan ramah, mulailah mengatakan "tidak" untuk hal-hal kecil. Ini bisa membantu membiasakan diri untuk menolak tanpa merasa bersalah.

2. Utamakan kebutuhan diri sendiri, pertimbangkan kepentingan pribadi sebelum memenuhi permintaan orang lain. Ingatlah bahwa kamu tidak wajib menyenangkan semua orang.

3. Sadari bahwa tidak semua orang akan menyukaimu. Sadarilah bahwa disukai semua orang adalah hal yang mustahil. Lebih baik disukai oleh orang-orang yang benar-benar mengenal dan menerima dirimu apa adanya.

4. Latih diri mengutarakan pendapat. Mulailah menyuarakan pendapat, bahkan untuk hal-hal kecil. Ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri dan memperkuat identitas diri.

Menjadi seseorang yang peduli dengan orang lain adalah hal baik, tetapi jika terlalu berlebihan hingga mengabaikan kepentingan pribadi, ini bisa menjadi masalah. Belajar untuk menyeimbangkan antara perhatian pada orang lain dan kebutuhan diri sendiri sangat penting agar tidak terjebak dalam kebiasaan people pleasing.

Kategori :