Gejala radang usus buntu pada kebanyakan orang ditandai dengan nyeri mendadak di dekat pusar, kemudian menjalar ke perut kanan bawah dan memburuk saat batuk atau berjalan.
Jika usus buntu tidak segera ditangani, maka usus buntu dapat pecah dan diperlukan pembedahan segera untuk mengangkat usus buntu yang pecah tersebut.
Banyak orang yang percaya bahwa bahan pengawet dan bahan kimia pada mie instan dapat menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan radang usus buntu.
BACA JUGA:5 Langkah Membuat Rencana Karier untuk Mahasiswa Baru, Yuk Siapkan Mulai Dari Sekarang
Meski terdengar masuk akal bagi orang awam, pernyataan ini tampaknya tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Ilustrasi-Freepik.com-
Banyak ahli dan dokter yang menyangkal bahwa terlalu banyak makan mie instan bisa menyebabkan radang usus buntu.
Dilansir dari website Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa mie instan tidak mungkin menyebabkan penyakit usus buntu.
Meski dimakan setiap hari, mie instan tidak ada hubungannya dengan radang usus buntu atau radang usus.
Namun, terlalu sering mengonsumsi mie instan tentu tidak baik karena akan mengganggu keseimbangan nutrisi kamu.
Selain itu, kebiasaan ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Perlu diketahui bahwa kemasan dan bumbu mie instan mengandung karbohidrat, lemak, lemak jenuh, garam, dan bahan pengawet.
Mi instan seringkali kekurangan protein, serat, vitamin, dan mineral yang penting bagi tubuh. Ada beberapa fakta mengapa makan mie instan biasanya tidak baik untuk kesehatan.
Pertama-tama, mie instan mengandung banyak garam dan natrium, dan satu kantong ramen instan mengandung lebih dari 50 persen garam yang kamu butuhkan dalam sehari.
Kedua, mie instan tergolong makanan tinggi karbohidrat dengan kurang lebih 350 kalori per bungkus.
Seperti banyak makanan olahan lainnya, mie instan mengandung bahan tambahan makanan seperti garam, MSG, dan pengawet TBHQ.