Debuah studi dari Montclair State University menunjukkan bahwa Gen Z cenderung melihat dunia sebagai tempat yang lebih berbahaya dibandingkan generasi sebelumnya, yang diketahui memiliki pandangan yang lebih positif.
Peristiwa ini seperti krisis iklim dan meningkatnya kekerasan telah membuat Gen Z semakin cemas.
BACA JUGA:6 Manfaat Melakukan Yoga Setiap Hari, Salah Satunya Bisa Mengurangi Stres
BACA JUGA:Ini Honor Paskibraka Mulai dari Tingkat Kabupaten Sampai Nasional, Segini Totalnya
2. Gen Z banyak yang terisolasi dari dunia luar
Ilustrasi-Freepik.com-
Menurut sebuah penelitian, banyak Gen Z menghabiskan lebih dari 10 jam di Internet setiap hari.
Situasi ini membuat Gen Z memiliki sedikit waktu untuk berinteraksi secara pribadi dengan orang-orang di sekitarnya.
Dampak negatifnya adalah rasa keterasingan dan kesepian pada generasi Z. Hal ini membuat Gen Z lebih rentan terkena penyakit mental.
3. Gen Z lebih mementingkan isu-isu terkini
Akses informasi yang mudah memungkinkan Gen Z menjadi lebih sadar akan suatu permasalahan. Ini juga mencakup masalah sosial dan politik.
Menurut penelitian Edelman, sekitar 70 persen Gen Z di seluruh dunia mengatakan bahwa mereka terlibat dalam masalah sosial atau politik.
Namun ini juga berarti bahwa Gen Z menghadapi berbagai topik sensitif. Contohnya termasuk perang, kekerasan, konflik politik, rasisme, dan masalah sosial lainnya yang seringkali tidak terselesaikan oleh pemerintah.
Lingkungan politik dan sosial yang tidak stabil dapat meningkatkan kecemasan Gen Z dan mendorong pemikiran pesimistis.
4. Ketidakpastian masa depan
Generasi Z menghadapi tantangan perubahan sosial dan teknologi yang cepat, serta masalah sosial dan politik.