Apa Itu Pannict Attact : Berikut Faktor, Gejala dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Pannict Attact : Berikut Faktor, Gejala dan Cara Mengatasinya

Berikut Gejala Pannic Attack--www.Freepik/author / freepik

INFORADAR.ID - Generasi Z sering disebut sebagai generasi yang sadar akan kesehatan mental dibandingkan dengan generasi sebelumnya, mereka lahir dengan perkembangan teknologi dalam dunia digital.

Mereka juga menghadapi tantangan gangguan mental, salah satunya adalah serangan panik atau " panic attack ".

Apa Itu Panic Attack ?

Panic attack menjadi salah satu gangguan mental yang dihadapi oleh Generasi Z, meningkatnya kecemasan dan tekanan hidup yang dialami generasi Z. Penting untuk menyadari bahwa perlu menjaga kesehatan mental.

Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, serta menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan suportif dapat membantu Gen Z mengatasi dan mencegah serangan panic attack pada suatu situasi.

Panic attack adalah kecemasan yang datang dengan rasa takut yang mendalam, serangan panic attack dapat terjadi secara tiba-tiba sehingga membuat seseorang merasa seperti akan kehilangan kontrol, atau sedang menghadapi ancaman serius.

Gejala panic attack diantaranya yaitu, detak jantung yang cepat, sesak napas, pusing, dan perasaan mencekam yang muncul tanpa sebab yang jelas.

Mengapa Gen Z Rentan Mengalaminya?

Generasi Z terdapat banyak faktor yang membuat mereka lebih rentan mendapatkan gangguan panic attack. 

Berikut faktor memengaruhi penderita panic attack, yaitu :

1. Tekanan Media Sosial

 Media sosial adalah bagian dari kehidupan Generasi Z, namun menjadi sumber kecemasan. karena tekanan untuk tampil sempurna, sehingga mencari validasi pada semua orang, serta selalu melihat perbandingan dengan orang lain sering kali menambah beban mental penderita panic attack.

2. Kehidupan yang Serba Cepat

 Kehidupan teknologi semakin canggih dan tuntutan mental yang semakin tinggi, banyak Generasi Z yang merasa tertekan untuk mengejar karier dan tujuan hidup yang besar, contohnya yaitu, pendidikan, pekerjaan, dan ekspektasi keluarga sering kali menjadi sumber stres yang berat. 

Panic attack terjadi karena ketidakpastian terhadap masa depan, yang berkaitan dengan ekonomi sosial, sehingga menyebabkan ketakutan / kepanikan akan apa yang belum terjadi.

BACA JUGA:Inilah Kepribadian Narsistik, Berikut Gangguan Mental Narcissistic personality disorder ( NPD )

BACA JUGA:Berikut Cara Menerapkan Mindfulness Untuk Menjaga Kesehatan Mental

3. Masalah Kesehatan Mental yang  Diabaikan

  Meskipun kesehatan mental semakin mendapat perhatian, namun masih banyak pandangan tentang gangguan kecemasan, terutama di kalangan generasi Z, bahkan banyak yang malu atau takut untuk mengutarakan terkait gangguan mental mereka atau bahkan enggan mencari bantuan profesional.

 Hal ini membuat mereka lebih cenderung menyimpan konflik dalam diri mereka, yang bisa memicu serangan panic attack.

Gejala panic attack bisa bervariasi antar individu, yaitu :

- Detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

- Sesak napas atau kesulitan bernapas.

- Pusing atau merasa seperti akan pingsan.

- Keringat dingin atau gemetar.

- Ketegangan otot atau sakit dada.

- Ketakutan akan kehilangan kontrol atau mati.

Serangan panik ini bisa berlangsung berapa menit, namun gejalanya bisa menakutkan bagi yang mengalaminya, tanpa penanganan yang tepat, serangan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Cara Mengatasi gangguan Panic Attack pada Gen Z, yaitu ;

1. Mencari Bantuan Profesional

 Salah satu pendekatan yang efektif untuk mengatasi gangguan kecemasan / panic attack yaitu mencari seorang psikolog atau psikiater, sehingga dapat membantu seseorang mengerti pemicu kecemasan mereka dan cara mengatasinya.  

2. Atur Teknik Pernapasan

 Salah satu cara untuk mengontrol gangguan panic attack yaitu dengan mengatur pernapasan dalam, seperti teknik pernapasan yang dapat membantu menenangkan sistem saraf ketika panic attack.

3. Olahraga 

 Olahraga yang teratur dapat membantu mengurangi panic attack sehingga dapat meningkatkan mood dan mengontrol emosi. Berolahraga membantu tubuh melepaskan hormon endorfin yang dapat menimbulkan perasaan bahagia sehingga mengurangi rasa panic attack. 

BACA JUGA:Otak Lemot dan Pikun: Bagaimana Kesepian Mengancam Kesehatan Mental Kita?

BACA JUGA:Self-Improvement: Kunci Kebahagiaan dan Kesehatan Mental bagi Generasi Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: