Jadinya introvert menormalisasi beberapa hal ini, seperti:
• Ngomongnya belibet karena pikirannya terlalu berisik
• Selalu menghilang karena tidak merasa nyaman berinteraksi dengan orang lain
• Terlalu tertutup karena susah utnuk mempercayai orang
• Kurang ramah dengan orang lain karena memang bawaannya seperti itu
BACA JUGA:Udah Semester Akhir Kok Masih Introvert? Lakukan Ini Agar Kamu Bebas Berekspresi
BACA JUGA:Gak Cuma Tidur atau Rebahan, Istirahat Juga Ada Beberapa Jenis Loh, Kamu Harus Tahu
Padahal skill komunikasi dibutuhkan untuk karir, berbaur adalah social skill, terbuka kepada orang bisa meningkatkan trust, dan ramah sama orang itu berguna untuk networking.
Introvert bukan berarti membatasi diri, kita juga bisa mengembangkan potensi diri.
3. Saat Terjadi Konflik, Mereka Akan Diam dan Hanya Diam untuk Waktu yang Lama
Sebetulnya cukup disayangkan, andai saja mereka bersedia membahas apa yang ada di pikiran & benak mereka, masalah akan dapat diselesaikan.
Tapi mereka memilih diam. Sehingga berpengaruh terhadap hubungan mereka dengan orang terdekat. Hal ini berpengaruh terhadap karir nantinya.
4. Suka Berimajinasi yang Terlalu Jauh Padahal Belum Dicoba
Introvert itu sang pemikir. Saking pemikirnya, 3-4 langkah dipikir tapi tidak kunjung action. Inteovert akan lebih banyakberfikir seperti “cara ini bagus gak ya, terus begini, oh kemungkinan begini” Hal ini tentunya akan membuat kamu lebih banyak merasa takut. Mengekang diri mereka dan membatasi gerak. Akhirnya gak action.
Penting untuk diingat bahwa semua individu, termasuk introvert, memiliki keunikan dalam cara mereka berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
Memahami dan memahami preferensi dan kebutuhan introvert dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung bagi introvert untuk berkembang secara pribadi dan profesional.(*)