INFORADAR.ID --- Ternyata ini penyebab kenapa pengangguran di Kabupaten Serang tinggi. Faktor pertama adalah banyaknya pencari kerja yang tidak dibarengi dengan ketersediaan lapangan kerja.
Padahal diketahui, jika di Kabupaten Serang terdapat kawasan industri, yaitu di kawasan industri Serang Timur dan kawasan industri Bojonegara. Di dua kawasan tersebut terdapat ratusan industri skala besar.
Selain minimnya ketersediaan lapangan kerja itu, juga ada penyebab lainnya yang selama ini tidak pernah terungkap ke publik. Namun, cukup masuk akal menjadi salah satu faktor penyebab pengangguran di Kabupaten Serang tinggi.
Faktor lain yang menjadi penyebab pengangguran di Kabupaten Serang itu tinggi diungkap oleh anggota DPRD Kabupaten Serang Abdul Kholik.
Kata anggota Komisi II ini, penyebab lain pengangguran tinggi adalah banyaknya isteri yang bekerja, sementara suami malah menganggur.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Serang menempati posisi paling tinggi mengenai tingkat pengangguran terbuka (TPT) se-Provinsi Banten.
Menurut Abdul Kholik, apabila suami bekerja dan istri menjadi ibu rumah tangga pada saat sensus dilakukan, hal itu tidak akan masuk ke dalam data pengangguran karena telah ditanggung oleh suami. Namun sebaliknya, apabila isteri yang bekerja dan suami menganggur, maka pada saat disensus itu masuk kategori pengangguran.
"Jadi begini, fenomena isteri yang bekerja dibandingkan suami, banyak ditemukan di Kabupaten Serang. Ini analisa saya saja, tapi saya pikir masuk akal juga. Sebab, jika perempuan atau isteri bekerja dan lelaki atau suami tidak bekerja, itu masuk pada kategori pengangguran, tapi kalau sebaliknya tidak akan masuk," kata Abdul Kholik, Minggu, 12 November 2023 sebagaimana inforadar.id lansir dari laman radarbanten.co.id.
Abdul Kholik mengatakan, tidak mempermasalahkan mengenai apakah seorang istri boleh bekerja atau tidak, melainkan ingin mengingatkan pada qodrat seorang wanita dan juga melihat asas manfaat dari hal tersebut.
Menurut logika Abdul Kholik, apabila suami yang bekerja dan istri menjadi ibu rumah tangga, tentunya anak akan lebih terurus dan mendapatkan pembelajaran maksimal.
"Saya tidak melarang seorang isteri bekerja, ajan tetapi alangkah baiknya apabila isteri yang di rumah dan suami yang bekerja mencari nafkah. Tentu kondisi keluarga dan anak akan lebih terurus. Bahwa pendidikan pertama anak itu ialah seorang ibu. Sehingga, kalau sering ditinggal khawatir anak jadi tidak terurus," ujarnya.
Abdul Kholik berharap agar investor yang masuk ke Kabupaten Serang, baik dari penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal malam negeri (PMDN), dapat memprioritaskan menyerap tenaga kerja dari warga Kabupaten Serang terutama untuk para kaum pria.
"Kalau hal ini dilakukan tentu dampaknya akan sangat dahsyat, bukan hanya penurunan angka pengangguran, akan tetapi dahsyat juga pada sektor pembinaan dan pendidikan rumah tangga," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Disnakertrans Kabupaten Serang Diana A Utami mengatakan tingginya angka kasus pengangguran di Kabupaten Serang disebabkan lantaran ketersediaan lapangan kerja yang tidak sebanding dengan pencari kerja (pencaker).
Diana menyatakan, banyaknya pencaker yang telah memasuki usia produktif, tidak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia di Kabupaten Serang. Diana berharap ada kurikulum softskill yang dimasukkan ke sekolah, dimulai dari anak kelas sepuluh SMK atau SMA.