INFORADAR.ID --- Pemprov Banten bakal mengoperasikan angkutan massal berupa Bus Trans Banten atau Bus Rapit Transit (BRT). Rencananya pengoperasian itu baru akan dilakukan pada tahun 2025 mendatang.
Untuk menunjang pengoperasian Bus Trans Banten, saat ini sejumlah halte sudah mulai dibangun pada koridor-koridor atau rute yang bakal dilewati.
Untuk tahap awal nanti, Bus Trans Banten bakal dioperasikan pada 3 (tiga) koridor, yaitu:
1. Koridor Satu: Perumahan Cilegon Indah/PCI, Kota Cilegon -- Kota Serang -- Cikande, Kabupaten Serang (pulang pergi).
2. Koridor Dua: Perumahan Alamanda, Trondol, Kota Serang -- Jalan Syekh Nawawi Albantani, Kota Serang -- Kampus Untirta, Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang (pulang pergi).
3. Koridor Tiga: Kawasan Banten Lama -- Jalan Lingkar Selatan, Kota Serang -- Baros, Kabupaten Serang (pulang pergi).
Dilansir inforadar.id dari laman radarbanten.co.id, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten, Tri Nurtopo mengatakan, sebenarnya rencana pengoperasian Bus Trans Banten atau Bus Rapid Transit (BRT) tersebut sudah ada sejak tahun 2020. Akan tetapi, karena keterbatasan anggaran, maka realisasi baru akan dilakukan pada 2025 mendatang.
Tri Nurtopo mengatakan, untuk tahap awal BRT akan melayani tiga koridor di tiga wilayah. Yaitu, Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon.
Dikatakan Tri Nurtopo, pembangunan halte untuk menunjang operasional Bus Trans Banten itu akan rampung tahun ini. Sedangkan rutenya juga akan diintegrasikan dengan transportasi publik lainnya, seperti stasiun kereta api (KA) dan terminal bus yang melayani penumpang keluar daerah Banten.
Meski begitu, lanjut Tri, pengadaan bus untuk Trans Banten itu tak bisa dilakukan dalam waktu dekat lantaran disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. "Untuk tahap pertama kita akan mengoperasikan bus yang kecil dahulu. Nanti kalau sudah banyak penumpangnya, baru akan mengoperasikan bus yang besar," kata Tri.
Nantinya, lanjut Tri, Pemprov Banten bakal memberikan subsidi untuk penumpang BRT Trans Banten. Harapannya, masyarakat lebih banyak menggunakan transportasi publik daripada kendaraan pribadi. Harapannya, dapat mengurangi kepadatan atau kemacetan lalu lintas.
Reporter : Rostinah
Editor: M Widodo