Namun, hingga wasit meniup peluit akhir, skor 3-2 tetap tak berubah dan Persebaya berhak mengamankan tiga poin.
Dengan demikian, Persebaya kini merangsek ke peringkat sepuluh klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan perolehan 13 angka dari 11 pertandingan, hanya dipisahkan gap satu poin dari Singo Edan yang berada satu strip di atasnya.
Amukan Suporter Tak Terkendali
Amukan suporter Arema FC tak terkendali, mewarnai usai laga derby Jawa Timur pada lanjutan liga paling top di Indonesia.
Suporter Arema FC kecewa dengan kekalahan timnya 2-3 dari Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB.
Usai pertandingan pendukung Arema FC merangsek ke lapangan Stadion Kanjuruhan selepas laga.
Suporter merasa kecewa dengan hasil yang dicapai. Kondisi ini Arema FC harus berada di urutan 10 di bawah Persebaya Surabaya.
Laga antara Arema dan Persebaya ini ini tidak dihadiri suporter Bonek, karena demi menghindari bentrokan pendukung kedua tim.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, insiden ini diawali dengan masuknya dua suporter ke dalam lapangan.
Akhirnya diikuti ribuan fans lainnya, sehingga situasi tidak terkendali. Ya, aksi kedua suporter ini mematik suporter lainnya.
Polisi selanjutnya melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan ribuan suporter yang berada di lapangan.
Selain itu, dilaporkan pula gas air mata ditembakkan ke arah tribune penonton yang membuat pendukung kocar-kacir.
Kebijakan ini justru membuat situasi makin tidak karuan, karena suporter panik, dan mulai mencari tempat berlindung untuk menyelamatkan diri.
Akibatnya, puluhan suporter dilaporkan pingsan. Bahkan kabar simpang-siur menyebutkan beberapa di antaranya dikabarkan meninggal dunia.
Para korban yang pingsan dan luka-luka ini sempat dikumpulkan di lapangan setelah asap gas air mata hilang, dan selanjutnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari panitia pelaksana (panpel) pertandingan Liga 1.