Banyak HRD Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga, Sekda Lebak Tekankan Harus Profesional
Siswa SMAN 1 Cimarga dapat konseling dari KPAI--Istimewa
INFORADAR.ID - mengenai SMAN 1 Cimarga kembali mencuat setelah beredar kabar bahwa sejumlah HRD perusahaan akan memasukkan lulusan sekolah tersebut ke daftar hitam (blacklist).
Isu ini muncul usai aksi mogok ratusan siswa pada 13–14 Oktober 2025, yang dipicu dugaan kekerasan oleh kepala sekolah terhadap salah satu murid.
Menanggapi blacklist SMAN 1 Cimarga, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak, Budi Santoso, meminta agar pihak perusahaan tidak menggeneralisasi atau menilai seluruh lulusan dari satu kasus yang melibatkan oknum.
Ia menekankan pentingnya melihat persoalan secara menyeluruh dan adil, “Tidak boleh seperti itu.,setiap orang punya kesempatan berubah. Melihat kasus SMAN 1 Cimarga jangan sepotong-sepotong,” ujar Budi, Jumat 17 Oktober 2025.
Budi juga menilai bahwa tidak semua siswa SMAN 1 Cimarga terlibat atau memiliki perilaku serupa. Ia mengingatkan bahwa banyak pelajar yang justru berprestasi dan tetap menjaga disiplin di sekolah.
“Bisa jadi ada faktor lain yang memicu. Anak-anak ini harus dibimbing, bukan dijauhi. Jangan sampai mereka kehilangan semangat hanya karena stigma,” tuturnya.
BACA JUGA:Menkeu Purbaya Akan Bongkar Mafia Bea Cukai dan Bereskan Praktik Ilegal di Kemenkeu
BACA JUGA:Tren Solo Dining Jadi Fenomena Baru di Jepang, Begini Makna dan Manfaatnya
HRD Diminta Profesional Terkait Isu Blacklist SMAN 1 Cimarga

Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga dan siswanya berdamai -Dok. Istimewa-
Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa HRD perusahaan perlu bersikap profesional dalam menilai calon tenaga kerja, termasuk lulusan SMAN 1 Cimarga.
Menurutnya, proses rekrutmen selalu melalui tahapan seleksi yang objektif, sehingga tidak seharusnya menilai seseorang dari latar belakang sekolahnya.
“Kalau mau kerja kan tetap ada tes dan seleksi. Jadi harus profesional,” katanya.
Ia juga berharap agar semua pihak berhenti saling menyalahkan dan bersama-sama memulihkan kondisi setelah polemik di sekolah tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
