Disway Award

Dedi Mulyadi: Siswa Bermasalah di Jawa Barat Akan Ditempa di Barak Militer, Program Dimulai Mei 2025

Dedi Mulyadi: Siswa Bermasalah di Jawa Barat Akan Ditempa di Barak Militer, Program Dimulai Mei 2025

Program Dedi Mulyadi terbaru, siswa bermasalah akan pembinaan di barak militer-@dedimulyadi71-Instagram

INFORADAR.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) baru-baru ini mengumumkan sebuah langkah terobosan untuk menangani siswa-siswa bermasalah di wilayahnya. 

Dalam upaya memperkuat pendidikan karakter, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meluncurkan program khusus yang akan menempatkan para siswa bermasalah di barak-barak militer.

Program Dedi Mulyadi terbaru ini dijadwalkan mulai berlangsung pada 2 Mei 2025.

Program tersebut dirancang untuk membentuk pribadi siswa menjadi lebih disiplin, bertanggung jawab, dan jauh dari pengaruh negatif seperti pergaulan bebas serta tindakan kriminal. 

Dengan pendekatan berbasis pembinaan militer, Dedi Mulyadi berharap siswa memperoleh pengalaman hidup baru yang mampu mengubah perilaku mereka ke arah yang lebih positif.

BACA JUGA:Keren, 19 Siwa Juarai Kompetisi Bela Diri Nasional

BACA JUGA:Herman Membuktikan Lulus Tak Harus Lewat Skripsi

Dalam keterangan resminya di Bandung, Gubernur Dedi Mulyadi menyatakan bahwa pelaksanaan program ini akan dilakukan secara bertahap, dengan prioritas diberikan kepada daerah-daerah yang memiliki tingkat kerawanan sosial tinggi. 

"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," ujar Dedi.

Sebagai bagian dari implementasi program ini, sekitar 30 hingga 40 barak militer akan disiapkan untuk menampung para siswa yang terpilih.

Seleksi peserta dilakukan melalui koordinasi antara pihak sekolah dan orang tua, dengan sasaran utama siswa yang sulit dibina di lingkungan sekolah atau mereka yang terindikasi telah terlibat dalam pergaulan negatif maupun tindak kriminal.

Program ini dirancang untuk berlangsung selama enam bulan bagi setiap siswa.

"Selama enam bulan, siswa akan dibina secara intensif di barak dan tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," jelas Dedi. 

Dalam kurun waktu tersebut, siswa akan mendapat pembinaan ketat dengan metode pelatihan berbasis kedisiplinan militer, diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai tanggung jawab, kemandirian, serta membangun karakter kuat yang akan berpengaruh dalam kehidupan mereka ke depan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: