Sukatani vs Polri: Kontroversi dari Kritik Pedas hingga Tawaran Jadi Duta Polri!

INFORADAR.ID- Band punk asal Purbalingga, Sukatani, mendadak menjadi perbincangan hangat setelah merilis lagu "Bayar, Bayar, Bayar" pada Juli 2024.

Dalam lagu yang penuh kritik sosial ini, Sukatani secara berani menyinggung praktik korupsi dan pungutan liar termasuk dugaan keterlibatan oknum kepolisian.

Tak ayal, lirik yang menyebut "bayar polisi" menjadi sorotan dan memicu perdebatan di media sosial.

Lirik tajam dari Sukatani sontak mengundang reaksi keras, beberapa pihak menilai lagu ini sebagai kritik yang berani.

BACA JUGA:4 Tips Bangun Sahur Tepat Waktu di Bulan Ramadan, Terapkan Hal Ini

BACA JUGA:Catat! Ini 4 Dampak Negatif Terlalu Sering Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Namun sebagian lainnya menganggapnya kontroversial dan merendahkan institusi Polri.

Tidak hanya menjadi bahan diskusi di dunia maya, anggota band Sukatani bahkan dilaporkan mengalami intimidasi dari oknum kepolisian.

Merespons gelombang kontroversi, dua anggota Sukatani, Muhammad Syifa Al Lufti dan Novi Citra Indriyati mengeluarkan pernyataan klarifikasi melalui akun Instagram resmi mereka pada 20 Februari 2025 lalu.

Mereka menjelaskan bahwa lagu tersebut ditujukan untuk mengkritik perilaku oknum yang menyalahgunakan kekuasaan, bukan untuk menyerang institusi Polri secara keseluruhan.

BACA JUGA:5 Pemain Muda Terbaik yang Siap Menguasai Dunia Sepak Bola: Bisa Jadi Penerus Messi dan Ronaldo

BACA JUGA:Update! MPL ID Season 15 akan Segera Dimulai, Tim Ini Diprediksi Kandidat Terkuat

“Kami tidak pernah bermaksud merendahkan Polri. Kami hanya menyuarakan keresahan atas perilaku beberapa oknum,” tulis mereka dalam klarifikasinya.

Menanggapi kontroversi ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjukkan sikap yang tak terduga.

Sumber: