Bahaya Oversharing: Ini 5 Alasan Kamu Harus Berhenti Oversharing

Bahaya Oversharing: Ini 5 Alasan Kamu Harus Berhenti Oversharing

Foto ilustrasi larangan oversharing -freepik: @kroshka_nastya-

Padahal, energi yang kita miliki lebih baik digunakan untuk bertindak dan mewujudkan sesuatu, bukan sekadar mencari validasi atau perhatian. Fokuslah pada proses dan tindakan nyata, bukan hanya pujian dari luar.

3. Biar Hasil yang Berbicara

 Daripada terlalu banyak membicarakan rencana atau pencapaian yang belum terjadi, lebih baik biarkan hasil yang berbicara.

Orang akan lebih menghargai sesuatu yang nyata daripada sekadar kata-kata atau janji di media sosial. Ketika kita fokus bekerja dalam diam, pencapaian akan terlihat lebih kuat dan autentik tanpa perlu banyak penjelasan.

BACA JUGA:Freelancer Vs Karyawan: Mana yang Lebih Menguntungkan?

BACA JUGA:Gen Z dan Karier: Lebih Memilih Bangun Bisnis Sendiri Daripada Kerja di Bawah Tekanan?

4. Tidak Semua Orang Perlu Tahu 

Tidak semua orang di sekitar kita memiliki niat baik atau benar-benar peduli. Beberapa mungkin hanya ingin tahu untuk kepentingan mereka sendiri, bahkan ada yang bisa menggunakan informasi yang kita bagikan untuk hal yang negatif. Menjaga privasi berarti melindungi diri dari potensi risiko yang tidak perlu.

5. Diam Bukan Berarti Sendirian

Tidak membagikan semua hal ke publik bukan berarti kita kesepian atau tidak memiliki siapa-siapa. Justru, dengan lebih selektif dalam berbagi, kita bisa lebih fokus pada hubungan yang benar-benar bermakna. Privasi memberikan ruang untuk menikmati momen-momen penting dengan orang-orang terdekat tanpa adanya tekanan dari dunia luar.

Dengan memahami poin-poin di atas, kita bisa lebih bijak dalam berbagi informasi dan menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan dunia digital.

 

Penulis: Siti Maesaroh (Mahasiswa Magang Universitas Mathla'ul Anwar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: