Valentine dalam Islam, Romantis atau Larangan? Cari Tahu Faktanya!

Ilustrasi perayaan Hari Valentine-Freepik -
INFORADAR.ID- Hari Valentine, yang jatuh setiap 14 Februari identik dengan perayaan kasih sayang.
Banyak pasangan bertukar hadiah, cokelat, dan bunga sebagai simbol cinta mereka.
Namun, bagaimana sebenarnya pandangan Islam terhadap perayaan ini? Apakah Valentine merupakan ekspresi cinta yang sah dalam Islam, atau justru sesuatu yang dilarang?
Sebelum membahas hukum perayaannya dalam Islam, penting untuk mengetahui asal-usul Hari Valentine.
Hari Valentine ini, berasal dari tradisi Romawi kuno yang disebut Lupercalia, sebuah festival pagan untuk kesuburan.
Jadi, dengan sejarah yang berakar pada tradisi non-Islam, banyak ulama yang berpendapat bahwa Valentine bukan bagian dari budaya Islam dan sebaiknya tidak dirayakan oleh umat Muslim.
Adapun, pandangan islam tentang Hari Valentine dalam islam setiap perbuatan memiliki dasar hukum yang bersumber dari Al – Qur'an dan hadist.
Nah, Beberapa alasan mengapa Hari Valentine di anggap tidak sesuai dengan ajaran islam antara lain :
1. Meniru Tradisi Non-Muslim (Tasyabbuh) Islam melarang
Dilarang, umatnya meniru kebiasaan atau perayaan dari agama lain yang tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam.
Rasulullah SAW bersabda: ”Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud)
2. Mengandung Unsur Pergaulan Bebas Perayaan Valentine
Hari Valentine, sering kali di identikkan dengan pergaulan bebas antara pria dan wanita, yang dapat membuka pintu maksiat dan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
3. Kasih Sayang Tidak Terbatas pada nilai hari islam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: