Ini Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencabutan KIP Kuliah, Mahasiswa Harus Tahu: Cek Penyebabnya

-Mahasiswa yang karena sakit mengambil cuti akademik lebih dari dua semester.

-Mahasiswa menolak untuk menerima bantuan PIP Pendidikan Tinggi.

-Mahasiswa terlibat dalam kasus hukum dan dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan.

-Mahasiswa terbukti melakukan tindakan yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD RI tahun 1945.

3.Evaluasi KIP Kuliah

Perguruan tinggi dan LLDIKTI akan melakukan evaluasi setiap semester untuk menilai kondisi ekonomi keluarga, kemampuan akademik, dan situasi penerima PIP Pendidikan Tinggi.

Berdasarkan Peraturan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Nomor 10 Tahun 2022, evaluasi ekonomi keluarga dilakukan dengan memperhatikan indikator-indikator tertentu. 

Indikator ini mengelompokkan kondisi ekonomi keluarga menjadi kategori miskin atau rentan miskin, yang dapat dibuktikan lewat partisipasi dalam Program Keluarga Harapan (PKH) atau kepemilikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). 

Selain itu, keluarga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau dengan pendapatan di bawah Rp 4 juta per bulan juga termasuk dalam kategori ini.

Terkait dengan IPK, jika mahasiswa memiliki IPK di bawah standar minimum, mereka diwajibkan mengikuti pembinaan maksimal selama dua semester. 

Jika tidak ada perubahan yang signifikan, risiko pencabutan KIP kuliah akan mengintai mahasiswa tersebut, dan posisinya dapat digantikan oleh calon penerima lain.

Nah, itulah beberapa faktor yang menyebabkan pencabutan KIP Kuliah yang harus kamu tahu terutama untuk  kamu yang saat ini tengah mendaftar KIP Kuliah 2025.

Sumber: