Manfaat Konsumsi Telur Rebus untuk Kesehatan: Kenali Khasiatnya

Telur kaya akan kolin, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan otak dan mendukung proses memori serta fungsi kognitif.

Kandungan lutein dan zeaxanthin dalam telur rebus membantu melindungi mata dari kerusakan akibat sinar biru dan penuaan, serta meningkatkan penglihatan yang tajam.

Telur rebus mengandung vitamin D dan kalsium yang membantu dalam pembentukan tulang yang kuat dan mencegah osteoporosis.

Telur kaya akan berbagai vitamin, seperti vitamin B12, yang penting dalam mendukung proses metabolisme tubuh serta menjaga keseimbangan energi.

Dengan kandungan nutrisinya yang beragam, telur rebus adalah cara yang mudah dan efektif untuk memenuhi berbagai kebutuhan nutrisi tubuh setiap hari.

2. Membuat kenyang lebih lama 

Manfaat lain dari mengonsumsi telur adalah dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama, yang membantu mencegah makan berlebihan. Hal ini disebabkan oleh tingginya indeks rasa kenyang pada telur.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American College of Nutrition mengungkapkan bahwa mengonsumsi telur dapat mengurangi risiko penumpukan lemak berlebih hingga 38%.

3. Menjaga kekuatan tulang 

Salah satu manfaat mengonsumsi telur rebus setiap hari adalah untuk menjaga kekuatan tulang. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Food and Function menemukan bahwa kebiasaan mengonsumsi telur dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi dua butir telur (sekitar 100 gram) setiap hari mengalami peningkatan kepadatan mineral tulang (Bone Mineral Density/BMD) yang signifikan, terutama pada tulang belakang dan tulang paha.

BACA JUGA:Resep Rolade Telur Mudah, Menu Praktis untuk Hidangan Keluarga

BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Onde-Onde Manis Telur Asin, Bisa Dijadikan Ide Jualan Unik

Telur rebus yang sudah siap dimakan -- Freepik/@stockking

Selain itu, mengonsumsi telur secara rutin juga dapat mengurangi risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis, terutama pada lansia.

Sumber: