Manchester City Sedang Tidak Baik-baik Saja
Josep Guardiola, manager Manchester [email protected]
Kehilangan Julian Alvarez yang pindah ke Atletico Madrid turut menambah ketergantungan City pada sang striker Norwegia tersebut.
BACA JUGA:Manchester United Menang Telak, Liverpool Kokoh di Puncak, Manchester City Lesu
Salah satu faktor yang juga berpengaruh adalah masa depan Guardiola di City. Kontrak Pep akan berakhir pada 2025, dan banyak yang berspekulasi bahwa musim ini bisa jadi yang terakhir baginya bersama City.
Selain itu, direktur olahraga City, Txiki Begiristain, akan meninggalkan posisinya dan digantikan oleh Hugo Viana dari Portugal, yang menambah ketidakstabilan di dalam tim.
Pergantian posisi penting ini bisa mengganggu fokus para pemain, terutama mereka yang masa kontraknya akan segera berakhir.
Kepergian sejumlah pemain kunci juga memengaruhi kestabilan tim. Tulang punggung City yang dulu kuat kini mulai rapuh.
Sebagian pemain yang menjadi pilar sukses treble pada 2023, seperti Ederson, Walker, Stones, Gündogan, De Bruyne, dan Bernardo Silva, akan habis kontraknya pada 2025-2026.
Poster juara Manchester City-Instagram Manchester city-
Situasi ini tentunya mengganggu mental pemain dan membuat beberapa di antara mereka tidak sepenuhnya fokus.
Manchester City dikenal memiliki kedalaman skuad yang luar biasa. Namun, belakangan ini, kepergian beberapa pemain kunci membuat beberapa posisi penting tak terisi dengan baik.
Kehilangan Fernandinho di posisi gelandang bertahan, yang semula diharapkan bisa diisi oleh Kalvin Phillips (namun gagal beradaptasi dan kini dipinjamkan ke Ipswich), meninggalkan celah besar di lini tengah.
Selain itu, hengkangnya Julian Alvarez ke Atletico Madrid musim panas ini juga menyisakan kekurangan di lini depan.
Pep Guardiola dikenal sebagai pelatih inovatif yang selalu mencari strategi baru, tetapi setelah bertahun-tahun di Inggris, lawan-lawannya seolah mulai memahami pola permainan City.
BACA JUGA:Barcelona Tergelincir, Real Madrid Gembira, Persaingan Puncak La Liga Makin Panas
Banyak tim kini lebih cerdas dalam merespons taktik Pep, baik dalam menyerang maupun bertahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: marca.com