Doom Spending, Tren Gen Z dan Milenial yang Bikin Miskin

Doom Spending, Tren Gen Z dan Milenial yang Bikin Miskin

Ilustrasi orang yang mengalami doom spending.-Freepik-

Seseorang yang mengalami doom spending biasanya dipicu karena rasa pesimisnya terhadap perekonomian di masa depan.

Lalu, apakah kamu termasuk seseorang yang mengalami doom spending?

Masih ingat dengan tren boneka labubu yang digandrungi anak muda hingga dewasa beberapa waktu lalu? Karena kepopuleran boneka dari pop mart tersebut, membuat banyak orang membelinya, meskipun tidak begitu menyukainya.

Mereka yang ikut membeli boneka labubu tanpa memiliki kecintaan terhadap barang tersebut, biasanya karena tidak ingin tertinggal dengan yang lainnya.

BACA JUGA:Lima Jurus Rahasia Sukses Berbisnis dengan Modal Pas-pasan

BACA JUGA:Indonesia, Pengguna TikTok Terbesar di Asia-Pasifik

jika kamu menjadi salah satu dari mereka, maka kamu mengalami doom spending.

Apabila kebiasaan ini terus menerus dilakukan, maka akan berakibat buruk pada finansial di masa depan.

Selain karena memiliki rasa pesimis terhadap perekonomian di masa depan, doom spending juga bisa dipicu karena psikologis.

Belanja impulsif atau doom spending bisa terjadi saat seseorang sedang mengalami emosional yang buruk seperti, bosan, sedih, stress, bahkan marah.

BACA JUGA:4 Dampak Negatif Mengucek Mata Saat Bangun Tidur, Ternyata Bisa Buat Kamu Cepat Menua

BACA JUGA:6 Fitur Baru Instagram Ini Membuat Viewers dan Followers Bertambah, Content Creator Harus Tahu Nih

Sebelum terlalu jauh, yuk segera atasi kebiasaan doom spending agar kamu tidak jatuh miskin.

Kamu bisa mulai mengatasi doom spending dengan tidak fomo terhadap sesuatu yang sedang tren. Selain itu, mulai memilah belanjaan yang berguna.

Memiliki kenyamanan emosional juga penting untuk menghindari kebiasaan doom spending. Hal ini karena sebagian besar kebiasaan doom spending diakibatkan seseorang mengalami emosional yang tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: