Mahasiswa Untirta Sulap Sampah Jadi Monumen Desa
Mahasiswa Untirta berfoto di depan monumen yang dibuat dari sampah anorganik.-KKM 99 Untirta-
Jika plastik kemasan produk telah dipotong, mereka kemudian memasukkannya ke dalam botol. Setiap botol diisi dengan plastik kemasan produk sampai penuh dan padat.
Botol-botol yang telah diisi dengan padat nantinya akan disusun membentuk monumen.
Ketua KKM Tematik Untirta kelompok 99 Syahrul Arya Nurhady berharap, dengan adanya edukasi tentang pemanfaatan sampah, masyarakat bisa menjaga dan meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan.
“Besar harapan saya dan kami kelompok 99 setelah kegiatan ini akhirnya kepedulian masyarakat akan sampah dan menjaga lingkungan meningkat dan mereka bisa mengambil tindakan lebih lanjut terkait permasalahan ini,” kata Syahrul Arya Nurhady.
BACA JUGA:Tingkatkan Kesadaran Pengelolaan Sampah, Dema UIN Banten Ajak Mahasiswa Mulai Mengelola Sampah
BACA JUGA:Dulu Dibersihkan Pandawara Group, Kini Pantai Teluk Labuan Penuh Sampah Lagi
Pemanfaatan sampah menjadi ecobrick menjadi sesuatu yang baru bagi masyarakat Desa Haurgajrug.
Pasalnya, pembuatan monumen desa dengan sistem ecobrick dari bahan baku sampah rumah tangga merupakan kali pertama di Desa Haurgajrug.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: