Isi Diary Aulia Risma Lestari Bunuh Diri Akibat Bullying, Pelecahan dan Ancaman Senioritas PPDS Anestesi Undip
Isi diary dokter muda Aulia Risma Lestasi yang Bunuh Diri karena tak kuat dengan senioritas di PPDS Undip--
INFORADAR.ID - Kasus bunuh diri seorang mahasiswa PPDS anestesi Undip Aulia Risma Lestari sangat tragis dan mengejutkan.
Mahasiswi tersebut, Aulia Risma Lestari, mencoba mengakhiri hidupnya dengan menyuntik dirinya sendiri dengan obat bius Roclax.
Berbagai sumber mengungkapkan bahwa adanya dugaan bullying atau perundungan menjadi penyebab bunuh diri mahasiswi asal Tegal ini.
Menurut teman dekat dan pacar korban, Aulia Risma Lestari sempat menangis di kamarnya sebelum meninggal.
BACA JUGA:Cut Intan Nabila Beri Kode 4 Jari di Video Unggahannya, Ternyata Ini Maknanya
BACA JUGA:5 Anime Terbaik dengan Plot Sederhana, Anti Cerita Rumit
Korban sendiri juga mengungkapkan hal tersebut melalui buku harian yang berisi catatan kesedihan dan tekanan yang dialaminya.
Akun Instagram yang berisi curahan Aulia Risma Lestasi --X @sunwookimz
Isi diary Aulia Risma Lestari mahasiswa PPDS Anestesi Undip ini mulai diunggah oleh akun Instagram @auliarismadairy yang sudah mencapai 88 foto unggahan.
“Tolong berikan keadilan untuk sahabat saya. Akun ini akan saya accept ketika saya sudah mengkonversi catatan Aulia ke notes digital,” tulis keterangan bio tersebut.
Tak hanya menjadi korban perundungan, ada dugaan pecelahan asusila secara verbal yang diterima dr Aulia.
BACA JUGA:Ini Cara Cek Formasi CPNS 2024, Lengkap dengan Jadwal Seleksi Resmi dari BKN
BACA JUGA:Terbaru! Realme C63 5G Diluncurkan, Berbeda dari Versi 4G: Ini Spesifikasinya
“Cerita ini bermula ketika tidak hanya pembullyan yang aulia dapatkan namun juga pelecehan seksual verbal,” ungkap aku tersebut.
Tak hanya perundungan dr Aulia juga mendapatkan pelecehan verbal--X @sunwookimz
Terkuak juga peraturan senioritas yang tak masuk akal yang berlaku di PPDS FK Undip Anestesi yang dibagikan akun Twitter @sunwookimz.
Peraturan itu berisi waktu yang diperbolehkan tak mengangkat telepon dan tata krama di lingkungan PPDS Anestesi Undip berikut isinya:
3 waktu yang diperbolehkan tidak mengangkat telepon
- Sholat
- Sedang berbicara dengan DPJP
- Saat induksi/ ekstubasi
Tata Krama di Anestesi
- Selalu sebutkan IJIN bila bicara dengan senior
- Semester 0 hanya boleh bicara dengan semester 1
- Dilarang keras bicara dengan semester di atas kami, kecuali senior kami yang bertanya langsung ke bpk/ ibu sekalian
- Biar kata bapak ibu kenal dengan senior kami, atau teman akrab senior kami, di IBS itu haram hukumnya semester 0 bicara dengan semester diatas kami
BACA JUGA:Setelah Viral, Kasetpres Tegaskan Paskibraka Putri Akan Tetap Gunakan Jilbab Saat Upacara 17 Agustus
BACA JUGA:MADEIN Siap Meledak di Dunia K-Pop: Apa yang Tersembunyi di Balik Debut Mereka?
Tak hanya perarturan tak masuk akal yang harus diterapkan para junior PPDS Anestesi Undip, bagi istri dari mahasiswa PPDS Undip Anestesi juga diwajibkan mengikuti dan hadir dalam acara arisan.
Perundungan yang dialami istri mantan mahasiswa PPDS Undip--X @sunwookimz
“Saya harus on hp tiap waktu. Posisi sy di jkarta mempersiapkan UKDI (uji kompetensi dokter Indonesia). Dan saya harus fast respon membalas chat istri2 senior di grup itu,” ujar salah satu istri dari mantan PPDS Undip.
“Hitungan detik kami lambat balas, ancaman suami dihukum dok berdiri di aula sampai subuh bahkan tdk pulang,” ungkapnya.
“Hingga sya harus minta surat ke dekan saya untuk izin tdk ikut arisan dok. Saya memilih untuk kluar di tahun pertama dok. Sy pun di maki2 di anjing2in, sama istri ppds ini,” sambungnya.
Perlu diketahui seorang dokter muda di Program Pendidikan Dokter Spesialis PPDS Anestesi Undip meninggal dunia diduga bunuh diri di kosanya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: