5 Rekomendasi Buku Self Improvement untuk Gen Z

5 Rekomendasi Buku Self Improvement untuk Gen Z

Ilustrasi membaca buku Self improvement-www.pexels.com/cottonbro studio -

Buku ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dan praktis, sehingga mudah dipahami oleh pembaca umum. Isu-isu yang dibahas dalam buku ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama bagi Gen Z yang sering mengalami rasa tidak aman.

BACA JUGA:Rekomendasi Buku Bacaan tentang Self Improvement, Cocok untuk Anda yang Sedang Mengembangkan Diri

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat – Mark Manson

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson adalah buku nonfiksi yang menawarkan perspektif segar dan provokatif tentang cara kita melihat dan menghadapi hidup. Buku ini diterbitkan oleh PT. Gramedia Widiasarana Indonesia pada tahun 2018.

Buku ini bercerita tentang Charles Bukowski, seorang penyair yang memiliki masa lalu yang kelam, suka mabuk-mabukan, berjudi, dan mempermainkan wanita. Bukowski bercita-cita menjadi seorang penulis terkenal, tetapi karyanya selalu ditolak oleh penerbit karena dianggap kasar dan tidak bermoral.Tapi akhirnya, ada seorang editor yang tertarik akan karya Bukowski, sehingga editor tersebut mau membantu menerbitkan karyanya. Bukowski mulai menulis karya-karya dan akhirnya menjadi sukses.

Mark Manson mengajak pembaca untuk melepaskan diri dari tekanan sosial dan norma-norma yang membatasi, serta mengadopsi sikap yang lebih santai dan tak peduli terhadap hal-hal yang tidak benar-benar penting.

Buku ini tentunya menjadi rekomendasi untuk dibaca karena isu-isu yang dibahas dalam buku ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama bagi Gen Z yang sering mengalami tekanan sosial dan berusaha mencapai kesuksesan eksternal.

 

Nanti Juga Terbiasa – Helo Bagas

Nanti Juga Terbiasa karya Helo Bagas adalah buku self-improvement yang membahas tentang kesepian, kehilangan, dan rasa tidak nyaman yang sering dialami oleh orang-orang.

Buku ini ditulis untuk menemani pembaca yang sering merasa kesepian, sendirian, dan ditinggalkan. Penulis membahas berbagai perasaan tidak nyaman yang harus dihadapi sendirian, seperti sakit, kecewa, dan kesepian. Buku ini juga memberikan pesan bahwa setiap luka yang dialami hari ini akan membentuk pembaca menjadi lebih kuat dan dewasa.

Buku ini dianggap sebagai "cermin" atau "teman curhat" yang dapat membantu pembaca menjadi lebih jujur dengan perasaan mereka sendiri. Buku ini juga menekankan pentingnya tidak pernah menyerah dan tidak pernah takut meminta pertolongan, karena harapan selalu ada dan mengakhiri hidup bukanlah pilihan.

Buku ini telah mendapatkan perhatian yang signifikan dari pembaca, dengan banyak ulasan yang memberikan nilai 5 bintang. Isu-isu yang dibahas dalam buku ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama bagi Gen Z yang sering mengalami tekanan sosial dan berusaha mencapai kesuksesan eksternal.

 

What’s So Wrong About Your Self Healing – Ardhi Mohamad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: