Apa Makna dari Perlombaan 17 Agustus? Kamu Harus Tahu, Ada Refleksi Kehidupan di Balik Kegembiraan

Apa Makna dari Perlombaan 17 Agustus? Kamu Harus Tahu, Ada Refleksi Kehidupan di Balik Kegembiraan

Makna Perlombaan 17 Agustus-Trie Wrn-Pexels.com

2. Panjat Pinang

Sebenarnya, lomba panjat pinang sudah menjadi tradisi umum sejak masa kolonial dan tidak banyak berubah sejak itu. Pohon pinang yang tinggi dan lurus ditanam di tanah, dengan berbagai hadiah diikatkan di puncaknya untuk siapa pun yang berhasil mencapainya. Agar lebih menantang, kadang-kadang pinang dilumuri dengan oli untuk membuatnya lebih licin bagi para peserta.

BACA JUGA:Ternyata Iniloh Arti di Balik Lomba 17 Agustus

BACA JUGA:Apakah Pajang Foto di Sosmed Bisa Menyebabkan Ain? Ini Penjelasannya

3. Lomba Makan Kerupuk

Lomba ini selalu diadakan setiap tahun. Peserta harus mengikat tangan ke belakang dan berlomba untuk memakan kerupuk dengan cepat sambil menoleh ke atas. Di tengah sorak-sorai dan tawa karena tingkah lucu peserta, ternyata lomba ini memiliki makna yang dalam.

Lomba makan kerupuk sebenarnya menggambarkan zaman di masa penjajahan, di mana banyak orang pribumi mengalami kelaparan. Ini bisa terlihat dari lomba makan kerupuk tersebut, bukan?

4. Lomba Balap Karung

Ini adalah lomba yang sederhana namun sangat mengasyikkan. Dengan menggunakan karung goni atau karung beras sebagai alat, peserta harus melompat sampai ke garis finish dengan kedua kaki tetap berada di dalam karung.

BACA JUGA:Besok Ulang Tahun Indonesia, Yuk Liat Fakta Menarik 17 Agustus 1945

BACA JUGA:Tips Pilih Warna Kebaya Sesuai Warna Kulit untuk Penampilan Memukau

Jika terburu-buru, peserta bisa terjatuh dan menjadi bahan tertawaan, meski sebenarnya lomba ini memiliki makna yang lebih dalam.

Lomba balap karung diadakan untuk mengingatkan kita tentang kesulitan yang dihadapi rakyat Indonesia pada masa penjajahan Jepang.

Saat itu, banyak orang Indonesia yang menggunakan karung goni sebagai pengganti pakaian karena tidak mampu membeli kain untuk membuat pakaian mereka.

Perbedaannya, pada masa kolonial, panjat pinang diatur oleh orang Belanda dalam acara perayaan mereka. Mereka sering kali memanfaatkan orang pribumi sebagai peserta sambil membuat mereka bahan tertawaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: