Bendungan Lama Pamarayan, Monumen Megah Warisan Kolonial yang Menaklukkan Waktu

Bendungan Lama Pamarayan, Monumen Megah Warisan Kolonial yang Menaklukkan Waktu

Potret Bendungan Pamarayan pada masa lalu.-@muhammad_abduh_jamhari-instagram.com

Dengan dua saluran induknya, bendungan ini mengubah tanah tandus menjadi sawah subur yang menyediakan beras untuk seluruh wilayah Banten sejak tahun 1925.

BACA JUGA:Daya Tarik Destinasi Wisata Banten, Kolaborasi Pesona Alam dan Sejarah

Perjalanan panjang pembangunan ini, dari penandatanganan kontrak dengan Staatsspoorwegen hingga pengangkutan batu dari Bukit Cerelang di Anyer, adalah kisah epik yang melibatkan ribuan tenaga kerja dan insinyur berkelas.

Pembangunan yang dipimpin oleh Ing. Strengnaerts adalah bukti keajaiban teknik kolonial, dengan tahap demi tahap diselesaikan hingga kanal dan bangunan utama berdiri kokoh pada tahun 1911. 

Menghabiskan anggaran fantastis sebesar 2 juta gulden dan melibatkan 300.000 buruh harian, Bendung Pamarayan adalah manifestasi dari ketekunan dan kerja keras.

Meskipun ide pembangunan sudah muncul sejak September 1876, nama Pamarayan sendiri sudah mengakar sebelum bendungan ini dibangun, berbeda dengan legenda lokal yang mengaitkan namanya dengan pembayaran kepada pekerja.

Bendung Lama Pamarayan adalah bukti nyata dari sejarah panjang yang memadukan kebijakan, pemberontakan, dan pembangunan monumental, sebuah warisan tak ternilai yang masih berdiri megah hingga kini. (*)

BACA JUGA:Kisah Mistis dan Sejarah Gunung Karang, Kamu Wajib Tahu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: