Polda Banten Kembali Tangkap Pemburu, Simak Fakta Badak Jawa Ini

Polda Banten Kembali Tangkap Pemburu, Simak Fakta Badak Jawa Ini

Badak Jawa menjadi spesies yang terancam punah.-International Rhinos Foundation-rhino.org

Ya, Badak Jawa menghadapi ancaman serius. Berburu tanduk bernilai tinggi di pasar gelap adalah salah satu ancaman terbesar.

Cula Badak sering digunakan dalam pengobatan tradisional dan diyakini memiliki khasiat magis, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut.

Mengutip laman International Rhino Foundation, sejak kematian badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) terakhir di Vietnam pada tahun 2011, spesies ini kini hanya tersisa di satu negara, di satu taman nasional, yaitu Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Indonesia.

Badak Jawa yang dulu tersebar di seluruh Asia Tenggara kini tinggal di satu populasi kecil setelah diburu hingga hampir punah.

BACA JUGA:Jajaki Taman Nasional Ujung Kulon dengan Keanekaragamannya

Simak beberapa fakta mengenai Badak Jawa berikut ini:

Fakta tentang Badak Jawa

  • Badak Jawa hanya ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon di Kabupaten Pandeglang, Banten.
  • Badak jawa nampaknya merupakan spesies badak yang lebih mudah beradaptasi untuk mencari makan dibandingkan spesies badak lainnya: di hutan hujan tropis tempat spesies ini bertahan hidup, badak ini merupakan hewan penjelajah murni, namun mungkin juga merupakan hewan pemakan campuran (baik rumput maupun rumput) di wilayah lain dalam sejarah penyebarannya.
  • Ahli biologi telah mengidentifikasi lebih dari 300 spesies berbeda yang menjadi makanan mereka.
  • Umur panjangnya tidak diketahui, tapi badak jawa mungkin bisa hidup hingga 30-40 tahun.
  • Kehamilan tidak diketahui tetapi diperkirakan berlangsung sekitar 15-16 bulan, seperti pada badak lainnya. Jarak antar kelahiran tidak diketahui, namun induknya mungkin melahirkan satu anak kira-kira setiap 2-3 tahun.
  • Badak jawa bersifat soliter dan jarang terlihat.
  • Betina tampaknya tidak memiliki tanduk yang menonjol.

Dengan perlindungan yang tepat dan usaha keras, ada harapan bahwa populasi badak bercula satu dapat pulih dan tetap menjadi bagian dari keanekaragaman hayati yang kaya di bumi ini.

Badak Jawa bukan hanya simbol keanekaragaman hayati Indonesia tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga dan melestarikan alam demi kesejahteraan semua makhluk hidup. (*)

BACA JUGA:Wisata Pandeglang Taman Nasional Ujung Kulon, Pemandangannya Mengundang Decak Kagum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbanten.co.id