Jam Tangan Kayu Asal Pandeglang Tembus Pasar Global, Omzetnya Capai Puluhan Juta Rupiah
Sejumlah jam tangan unik yang terbuat dari kayu karya warga Pandeglang yang sudah menembus pasar global. -Moch Madani Prasetia-
INFORADAR.ID–Dengan memanfaatkan bahan baku dari alam Pandeglang, sebuah jam tangan unik berbahan kayu tercipta. Bahannya dari kayu.
Jam tangan unik berbahan kayu ini buatan wanita asal Pandeglang. Kualitasnya tak kalah dan bisa tembus sampai ke mancanegara.
Sebuah jam tangan berbahan kayu tersebut diproduksi di Kampung Ciekek, Kelurahan Karaton, Kecamatan Majasari, RT.02, RW.12, Pandeglang Banten. Karyanya mencuri perhatian dunia.
Pembuat Jam Tangan Kayu, Rizki Pebriani mengatakan, proses pembuatan Jam Tangan Kayu ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup kompleks.
Mulai dari tahap pembuatan desain dengan menggunakan program komputer gambar untuk dijadikan model jam tangan kayu tersebut.
"Setelah desain itu kita buat, desain ini kita pilih bahan bakunya menggunakan kayu jati, kayu mapel dan kayu potongan sonokeling," ungkapnya, Rabu 8 Mei 2024.
Dikatakannya, untuk dapat membedakan dengan kompetitor yang ada, ia membuat model jam tangan kayu etnis series salah satunya tenun Baduy yang menjadi produk unggulannya.
Bukan hanya jam tangan, ia juga membuat corporate souvenir model lainnya dengan menggunakan bahan kayu tersebut.
"Menggunakan bahan baku kayu kita olah menjadi talenan, nampan dan produk kria lainnya, dan itu menjadi penambah pemasukan dari usaha ini," ucapnya.
Guna melebarkan sayap produksinya dia menjual ke berbagai platform seperti media sosial, dan menjualnya sistem online melalui saluran marketplace.
Dalam pemasaran jam kayu tersebut, bukan cuma di sekitar Banten. Tapi sudah sampai keluar Pulau Jawa dan mancanegara.
"Kalau ke mancanegara kita lebih ke misi dagang, kita didisplay oleh Kementerian BUMN. Alhamdulillah untuk pemasaran sudah ke berbagai negara seperti Dubai kemudian Belanda, Afrika Selatan dan Paris," tuturnya.
Ia menyebutkan, pembuatan jam kayu ini ia dibantu oleh 4 orang karyawannya, dari hasil produksi jam tangan kayu yang dibuatnya, ia bisa menghasilkan omzet tembus mencapai puluhan juta rupiah dalam setiap bulannya.
"Kalau omzet ya yang paling sedikit itu Rp10 juta dan pernah sampai Rp75 juta, ya Alhamdulillah karena kita lebih fokus ke bisnis be to be model bisnis kita," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: