Mengenal Gentle Parenting dan Bagaimana Penerapan dan Manfaatnya untuk Anak dan Keluarga
Mengenal gentle parenting--instagram @dhannicha
INFORADAR.ID- Pernahkah Anda mendengar istilah gentle parenting? dimana cara mendidik anak atau menagasuh anak secara lembut.
Secara umum, gentle parenting adalah gaya pengasuhan yang menekankan pada kasih sayang dan kelembutan orang tua, memahami perasaan anak, serta memprioritaskan keinginan dan pilihan anak, daripada tuntutan dari orang tua.
Gentle parenting dipercaya dapat meningkatkan kesejahteraan emosional anak dan diyakini efektif dalam membesarkan anak-anak yang bahagia, mandiri, dan percaya diri.
Gentle parenting mengutamakan elemen-elemen seperti empati, rasa hormat, pengertian, inisiatif, tanpa paksaan, dan batasan.
Dengan mempraktikkan gentle parenting, orang tua berusaha untuk memahami perasaan anak mereka, menghormati mereka dan memberikan pengertian, dengan selalu menerapkan empati. Akan tetapi, tetap ada batasan-batasan yang ditetapkan.
Apa saja manfaat gentle parenting bagi keluarga? Berikut ini daftarnya yang melansir dari parenting.id.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Beasiswa yang Cocok Dicoba Bagi Calon Mahasiswa Baru
1. Berkepribadian Lembut
Dalam gentle parenting orang tua memberikan contoh dengan selalu bersikap lembut. Selain membuat anak merasa lebih bahagia, hal ini merupakan bekal yang berharga. Demikian ungkap Alison Andrews, PsyD, seorang psikolog di Massachusetts, Amerika Serikat." Ketika kita memperlakukan anak-anak dengan baik, kita menjadi teladan dan membantu mereka menciptakan suara hati yang akan menemani mereka sepanjang hidup mereka."
2. Pengendalian emosi negatif yang lebih baik
Dalam rumah yang menerapkan gentle parenting, semua emosi, termasuk emosi negatif, harus divalidasi dan diterima.
Orang tua tidak bersikap seperti pahlawan super yang tidak pernah bersedih. "Kami menunjukkan kelembutan, terutama selama masa-masa stres, kami mencontohkan toleransi frustrasi, dan kami mencontohkan fleksibilitas. Tetap tenang dan bersikap lembut dan tegas,” kata Andrew.
Dengan melakukan hal tersebut, anak-anak belajar untuk mengelola emosi negatif mereka dengan lebih baik.
3. Kecerdasan sosial-emosional yang unggul
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: