Benarkah Setiap Perempuan Memiliki Kista Ovarium? Begini Tips Pencegahannya
Ilustrasi Potret Ovarium--freepik
INFORADAR.ID- Kabar sedih datang dari Kiky Saputri yang mengalami keguguran akibat kista ovarium. Kabar ini tentu mengejutkan banyak orang dan menjadi pertanyaan apakan setiap perempuan memiliki kista?
Kista menjadi salah satu gangguan kesehatan yang bisa dialami oleh perempuan, kista ovarium adalah penyakit yang paling ditakutkan oleh perempuan.
Dilansir dari laman Alodokter, gejala kista ovarium beragam seperti nyeri pada pinggul, haid tak teratur, haid dengan rasa nyeri, sering BAK, pencernaan tidak lancar, perut kembung, dan susah BAB atau kemandulan.
Pertanyaanya apakah setiap perempuan punya kista?
Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah dari Alodokter mengatakan tidak semua wanita memiliki kista, pembentukan kista dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kehamilan, hipotiroidisme, merokok, menjalani pengobatan infertilitas (kemandulan), penggunaan Tamoxifen, atau melakukan sterilisasi ligasi tuba.
dr.Nadia menjelaskan kista ovarium memiliki dua tipe yakni kista fisiologi dan kista patologis.
BACA JUGA:Girls, Ketahui 4 Tanda Haid Kamu Ternyata Gak Normal
Kista fungsional adalah kista yang muncul sebafai bagian dari siklus menstruasi. Kisa ini normal tidak berbahaya dan akan menghilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 2-3 siklus menstruasi.
Sedangkan kista patologi merupakan kista yang tidak berhubungan dengan mestruasi dan muncul akibat pertumbuhan sel telur yang tidak normal. Sebagian kista ini dapat bersifat kanker(ganas). Jenis kista patologis ini terbagi 4 yakni:
- Kista dermoid: kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan, seperti rambut, kuku, kulit, gigi, dsb
- Kista adenoma: Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium
- Kista endometriosis: Kista yang terbentuk dari jaringan endometrium (lapisan terdalam dari rahim) yang menempel dan berkembang di ovarium
- Policystic Ovarian Syndrome (PCOS): Kista-kista folikel yang mengisi penuh ovarium sehingga menyebabkan ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar yang tebal dan menghalangi terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur).
Sebagian besar kista ovarium kecil tidak menimbulkan gejala sampai waktu tertentu.
Namun, kista berukuran besar atau kista yang pecah dapat menyebabkan gejala seperti gangguan menstruasi (nyeri saat menstruasi, menstruasi tidak teratur), nyeri panggul, sering BAK, gangguan pencernaan, perut kembung/ begah, sesak, gangguan BAB, bahkan kemandulan.
Jika kista terpelintir atau pecah, maka dapat terjadi perdarahan internal yang serius hingga menyebabkan syok atau perdarahan vagina yang masif.
Berikut ini tips mencegah perkembangan kista ovarium dari dr.Nadi nurotul Fuadah:
1. Tidur yang cukup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: