Musim Panen Tiba, Harga Beras di Pandeglang Bakalan Turun dan Tidak Mahal Lagi

Musim Panen Tiba, Harga Beras di Pandeglang Bakalan Turun dan Tidak Mahal Lagi

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang Nuridawati-istok-

INFORADAR.ID – Menjelang musim panen yang sebentar lagi akan dilakukan, harga beras di Kabupaten Pandeglang diprediksi akan turun.

Harga gabah di Kabupaten Pandeglang mulai mengalami penurunan yang sebentar lagi mulai memasuki musim panen.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang Nuridawati memaparkan terkait jumlah penurunan harga gabah

Harga gabah petani saat ini sudah menyentuh dikisaran Rp 5.800 per kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP), jika dibandingkan harga GKP sebelum sempat naik sekitar Rp 8.000 per kilogram.

"Untuk harga gabah sekarang ini, kemarin itu seperti di Kecamatan Banjar mereka menjualnya itu Rp 5.800, sudah turun lagi," ungkapnya yang dilansir dari RADARBANTEN.CO.ID pada Kamis (21/02/24).

Dirinya menyebutkan, untuk jenis-jenis gabah padi sendiri yang mengalami penurunan dengan jenis beras inpari 32, Ciherang, dan Mekongga. 

Dirinya juga menjelaskan, bahwa gabah padi inpari 32 merupakan jenis benih padi sawah irigrasi yang berasal dari turunan varietas ciherang yang memiliki umur panen 120 hari dan menghasilkan produksi 8,42 ton/ha. 

BACA JUGA:Fenomena Hari Ini, Fenomena Equinox, Terjadi Dua Kali, Maret dan September

Benih padi inpari 32 termasuk jenis varietas padi yang akan tahan ketika terjadi serangan hama wereng di persawahan warga.

Lanjutnya, sedangkan gabah padi jenis ciherang memiliki keunggulan tersendiri seperti cepat membuah dan batang padi yang kuat sehingga jarang roboh akibat kencannya angin hujan.

Jenis gabah Mekongga merupakan persilangan antara padi jenis galur A2970 varietas yang sangat populer di Indonesia IR64. 

Varietas ini memiliki resistensi yang cukup baik terhadap serangan hama dan penyakit seperti serangan wereng coklat biotip 2 dan 3 dan penyakit bakteri daun.

Dikatakannya, dengan turunnya harga gabah, makan secara otomatis harga beras pun akan mengalami penurunan di pasaran.

"Kalau di daerah selatan itu kemarin masih Rp 6.800 karena rendemennya di sana tinggi, terus kalau di daerah selatan itu menggunakan alat combane yaitu alat pemanen untuk padi, gabah masuk ke karung terus si kotorannya langsung kebuang," pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: