Ribuan Kades di Banten Gigit Jari, Alokasi Dana Desa Belum Cair
Sekretaris APDESI Banten Rafik -APDESI Banten-
INFORADAR.ID - Ribuan Kepala Desa (Kades) di Banten saat ini tengah merana menatap nasib mereka yang terpaksa harus mengambil hutang atas nama pribadi demi membiayai operasional desa mereka.
Hal itu dilakukan sebab, alokasi dana desa (ADD) dalam tiga bulan terakhir ini belum juga cair. Sekretaris Asosisasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Banten Rafik Rahmat Taufik membenarkan.
“Betul, ADD dari bulan Januari belum juga cair. Operasional desa jadi terhambat,” ujar Rafik kepada Radar Banten, Selasa 19 Maret 2024.
Rafik mengatakan, saat ini pihaknya tidak mempunyai sumber anggaran apapun untuk menunjang operasional di desa. Bahkan, untuk membayar listrik, jaringan internet hingga alat tulis kantor (ATK) kepala desa harus berhutang.
“Hal anu paling sederhana, bayar internet, listrik dan ATK, ngahutang (Hal yang paling sederhana, bayar internet, listrik dan ATK, ngutang),”ujar Rafik dalam bahasa sunda.
Ia mengungkapkan banyak faktor yang menyebabkan ADD itu hingga kini belum cair, diantaranya kebijakan di Pemerintah Daerah (Pemda) ataupun Pemerintah Pusat.
“Bisa dari Pemda yang menunda-nunda, atau bisa karena uang dari Pusat belum masuk ke kas daerah,” ungkapnya.
Walaupun begitu, pria yang menjabat sebagai Kepala Desa Bayah Timur ini tetap memastikan pelayanan masyarakat di Desa tetap akan berjalan seperti biasa.
“Pelayanan tetap kita upayakan secara maksimal,” tegasnya.
Meski demikian, dirinya berharap jika ADD itu dapat segera cair sebelum Hari Raya Idul Fitri nanti.
Sementara, Kabid Bina Pemerintahan Desa pada DPMD Provinsi Banten Suherman mengatakan, kebiajakan tentang ADD berada di Kabupaten dan Kota setempat.
“Ranahnya itu ada di Kabupaten dan Kota,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: