6 Tradisi Menyambut Ramadan di Berbagai Daerah Indonesia
tradisi menyambut bulan Ramadan--djkn.kemenkeu.go.id
INFORADAR.ID- Dalam beberapa hari lagi, bulan Ramadan akan segera tiba. Umat Muslim di seluruh dunia menyambut Ramadan dengan penuh suka cita. Tak terkecuali di Indonesia, di mana setiap daerah memiliki tradisi menyambut Ramadan.
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki tradisi yang unik dalam merayakan Ramadan (bulan puasa). Sebagai hasilnya, setiap daerah memiliki tradisi Ramadan yang berbeda.
Tradisi dan kebiasaan ini telah diwariskan secara turun-temurun, menciptakan suasana yang menandai datangnya bulan suci Ramadan ketika semua umat Muslim berpuasa.
Apakah kamu termasuk salah satu orang yang selalu antusias menyambut bulan suci dan juga menjalankan tradisi Ramadan berikut ini? Intip tradisi unik menyambut bulan Ramadan di berbagai daerah berikut ini.
1. Meugang - Aceh
Kota yang dijuluki Serambi Mekkah ini memiliki berbagai tradisi unik untuk menyambut bulan Ramadan, salah satunya adalah 'Meugang', yang juga dikenal dengan Haghi Mamagang, dan diadakan di bulan Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha.
Meugang sudah berlangsung sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam sekitar abad ke-14. Dalam pelaksanaannya, masyarakat membeli daging di pasar, namun ada juga yang menyembelihnya. Daging disajikan dengan hidangan terbaik dan disantap bersama anggota keluarga, kolega (Meugang Kantor) dan warga desa (Meugang di Gampong).
2. Malamang - Sumatera Barat
Di Sumatera Barat, bulan sebelum puasa sering disebut sebagai bulan Lemang, karena masyarakat Minang biasanya melakukan tradisi Malamang atau membuat lemang.
Lemang sendiri merupakan makanan tradisional berupa beras ketan yang dimasukkan dalam potongan bambu panjang, diapit daun pisang dan dibakar.
Tradisi membuat lemang terkenal di beberapa daerah, antara lain Padang, Pariaman, Padang Pariaman dan Pinang. Tidak hanya saat bulan puasa, lemang juga sering digunakan sebagai makanan untuk perayaan dan acara-acara keluarga.
3. Pacu Jalur - Riau
Menyambut bulan puasa masyarakat Riau melaksanakan Pacu Jalur, sebuah tradisi yang sportif dan kekeluargaan.
Tradisi yang sangat unik ini merupakan lomba mendayung perahu sepanjang 40 meter di Sungai Kuantan yang berisis 40-60 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: