Sejarah Tari Topeng Randegan Majalengka yang Kini Telah Punah

Sejarah Tari Topeng Randegan Majalengka yang Kini Telah Punah

Tari topeng randegan kesian Jawa Barat--Tangkap Layar Youtube/ Teras Studio

Pada setiap babakan dari tari topeng ini menggambarkan watak manusia dari lahir yang ditunjukkan pada lima topeng yang berbeda:

  • Panji, wajahnya yang putih bersih melambangkan kesucian bayi yang baru lahir
  • Samba (Pamindo), topeng anak-anak yang berwajah ceria, lucu, dan lincah
  • Rumyang, wajahnya menggambarkan seorang remaja
  • Patih (Tumenggung), topeng ini menggambarkan orang dewasa yang berwajah tegas, berkepribadian, serta bertanggung jawab
  • Kelana (Rahwana), topeng yang menggambarkan seseorang yang sedang marah

Upaya Yayah Mewariskan Topeng Randegan

Kecintaan Yayah akan kesenian Tari Topeng Randegan mendorongnya mendirikan Sanggar Langgeng Budaya, yang berdiri tepat di samping rumahnya.

Diantara ratusan muridnya hanya da empat orang yang bersungguh-sungguh menekuni tari tooeng randegan.

Generasi mudah di Sanggar Langgeng Budaya sangat jauh dari motivasi sebagai ahli waris.

Mereka terlibat karena dilatari tugas-tugas sekolah yang pembelajarannya bersifat instan sekedar untuk tampil bukan melahirkan regenerasi topeng randegan.(*)

BACA JUGA:Dianiaya Hingga Tewas, Ponpes Al Hanafiyah Kediri Ternyata Tak Berizin Kemenag

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jurnal ria intani t 2016