TikTok Memiliki Dampak Buruk Bagi Kesehatan Mental Menurut Peneliti

TikTok Memiliki Dampak Buruk Bagi Kesehatan Mental Menurut Peneliti

Ilustrasi TikTok yang memiliki dampak buruk.-motionstock-pixabay.com

INFORADAR.ID - Meskipun TikTok menyediakan platform untuk kreativitas dan ekspresi diri, TikTok telah dikritik karena dampak negatifnya terhadap kesehatan mental dan masyarakat, terutama kaum muda.

Dalam artikel ini, INFORADAR akan membahas mengapa TikTok berdampak buruk bagi kesehatan mental, masyarakat, dan anak Anda yang berusia 10 tahun.

TikTok terkenal karena membuat ketagihan dengan video-video pendeknya dan gulungan tak berujung yang membuat pengguna ketagihan selama berjam-jam.

Tetapi kecanduan ini ada harganya: Algoritme TikTok dirancang untuk menampilkan konten yang menarik bagi pengguna.

BACA JUGA:Capres Cawapres Pemilu 2024 Paling Interaktif di TikTok

Menurut Psychotimes, hal ini menciptakan lingkaran umpan balik di mana pengguna terus-menerus terpapar konten negatif atau berbahaya.

TikTok juga telah dikritik karena mempromosikan tren dan sikap budaya yang berbahaya. Misalnya, ada kecenderungan pengguna untuk mengolok-olok penampilan, yang dikenal sebagai 'body shaming'.

Hal ini telah menyebabkan peningkatan gangguan makan dan dysmorphia di kalangan generasi muda. Banyak pakar akun memperingatkan bahwa hal terakhir yang harus Anda lakukan saat bosan adalah menggunakan TikTok.

Menurut sebuah studi baru, konten dan algoritma media sosial itu sendiri dapat memperburuk kondisi mental orang yang mengalami kesulitan bertemu dengan pengguna TikTok.

Para peneliti dari University of Minnesota menemukan bahwa orang-orang menggunakan media sosial karena media sosial memberikan mereka rasa penemuan diri.

BACA JUGA:8 Aplikasi yang Mirip dengan TikTok, Mudah dan Nyaman Digunakan

Para peneliti juga meneliti masalah sosial berdasarkan nilai dan etika individu yang terpengaruh oleh penggunaan media sosial.

Namun, sumber data terbatas, hubungan sebab-akibat tidak diketahui dengan jelas, dan faktor individu yang memengaruhi hasil positif dan negatif tidak diketahui.

Karena penggunaan media sosial dan penelitian terkait masih relatif baru, efek jangka panjang belum sepenuhnya diselidiki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: who.int