Tips Membangun Stabilitas Keuangan yang Efektif Mulai dari Nol
Ilustrasi stabilitas keuangan yang efektif.-@freepik-
Kurangi pengeluaran yang tidak perlu,s eperti sewa film daripada harus pergi ke bioskop. Berhenti menggunakan hal-hal lain yang tidak terlalu diperlukan.
Habiskan sisa pemasukan yang kamu miliki dengan cara yang sesuai dan terkontrol, seperti kamu bisa membeli untuk makanan, hiburan, liburan atau hal lainnya yang kamu sukai.
BACA JUGA:Masih Atur Manual? Yuk Kelola Keuangan Kamu Dengan Digital Bank Mandiri
2. Kurangi Tunggakan Kartu Kredit
Kartu kredit dapat membuat kamu tidak bisa melakukan pembelian. Karena kamu menggunakan kartu (bukan uangnya), tidak ada 'bukti' nyata bahwa kamu benar-benar membelanjakan uang tersebut, sehingga kamu tidak bisa membelanjakan uang kamu.
Dengan begitu utang yang ada pada kartu kredit ini akan terakumulasi dengan cepat, sehingga akan tiba masanya kamu tidak menyadari hal itu.
Gunakan anggaran kamu untuk merencanakan bagaimana kamu akan melunasi utang pada kartu kredit yang kamu miliki itu. Ketahui dengan pasti berapa banyak yang dapat kamu belanjakan untuk utang kartu kredit.
Lunasi kartu dengan suku bunga tertinggi terlebih dahulu dan tetap berpegang pada pembayaran minimum pada kartu lainnya.
Jaga agar pembayaran tetap stabil. Banyak orang mengurangi jumlah yang mereka bayarkan untuk utang kartu kredit mereka saat saldo mereka berkurang.
Bayarlah dengan uang tunai untuk mencegah utang kartu kredit bertambah. Gunakan uang tunai untuk makanan, pakaian, liburan, dan pengeluaran yang tidak penting.
3. Berinvestasi dengan Bijak
Surplus anggaran dapat diinvestasikan. Berinvestasilah secara teratur di berbagai tempat dalam jangka waktu yang panjang.
Alokasikan 10% dari penghasilan kamu untuk investasi. Atau, uang yang dianggarkan untuk tabungan dapat dibagi antara tabungan dan kebutuhan investasi.
Jika kamu tidak terbiasa dengan saham, gunakan perusahaan investasi untuk berinvestasi saham. Selama 70 tahun terakhir, saham mengalami kenaikan harga rata-rata 10% per tahun. Gunakan reksa dana yang cocok untuk investor biasa.
Imbangi potensi volatilitas saham dengan berinvestasi pada obligasi dan CD. Kamu meminjamkan dana dengan bunga, sehingga saldo biasanya akan meningkat, meskipun tidak sebanyak saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: