Bentuk Kesadaran Terhadap Pencabulan Anak, Mahasiswa BKI UIN Banten Adakan Sosialisasi Seks
ceria: siswa SDN Kadubungbang berfoto dengan ceria bersama mahasiswa UIN SMH Banten.-Nurbaeti-
INFORADAR.ID – Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam (BKI) UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, adakan sosialisasi Pendidikan seks pada siswa SDN Kadubungbang 1, Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Sabtu, 11 November 2023.
Dengan mengusung tema Tubuhku Milikku, 10 mahasiswa BKI UIN SMH Banten berikan edukasi kepada siswa kelas 4 hingga 6 SDN Kadubungbang.
Kegiatan sosialisasi ini juga merupakan salah satu bentuk kesadaran, pada meningkatnya kasus pencabulan dan pelecehan seksual pada anak setiap tahunnya.
Sebanyak 49 siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi yang diadakan. Selain memberikan sosialisasi tentang Pendidikan seks, siswa juga diajak bermain dan dilatih kefokusan serta membangun rasa semangat siswa.
Dihadiri oleh sejumlah guru SDN Kadubungbang hingga ketua Pusat Studi Gender Anak (PSGA), kegiatan sosialisasi Pendidikan seks ini disambut hangat oleh para guru. Pasalnya, kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang diadakan di SDN Kadubungbang.
Guru penggerak SDN Kadubungbang Nur Ida Apriani mengungkapkan, jika pemberian edukasi seks pada anak sangatlah penting. Hal ini agar anak tahu apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan untuk menjaga tubuhnya.
“Pendidikan atau edukasi seks bukanlah hal yang tabu, justru anak sudah harus dibekali tentang pendidikan seks sedari kecil, tetapi tentu saja dengan bahasa yang mudah dimengerti dan diterima oleh anak - anak, serta sebutkan nama biologinya alat kelamin laki - laki dan perempuan jangan menggunakan perumpamaan yang akan membingungkan anak – anak,” ungkapnya pada 11 November 2023.
Kegiatan sosialisasi ini diadakan dalam dua sesi dan dua pemateri. Pemateri tersebut yaitu Ika Monika dan Ratu Agni Arizkika Fadilah dari mahasiswa BKI UIN SMH Banten.
Ika Monika berharap, adanya sosialisasi ini bisa membuat para siswa lebih paham tentang bagian tubuh yang noleh atau tidak boleh disentuh.
“Dengan harapan anak-anak dapat mengetahui bagian tubuh mana saja yang boleh disentuh dan dilihat. Serta cara yang harus dilakukan Ketika mengalami pencabulan dan pelecehan seksual,” harapnya setelah memberikan edukasi mengenai Pendidikan seks. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: