Ziarah Makam Abuya Dimyathi Cidahu al-Bantani, Waliyullah Paku Banten
Foto Abuya Dimyathi al-Bantani--
Abuya merupakan seorang Qurra’ dengan lidah yang fasih, istiqamah selama 40 tahun mengamalkan wirid al Quran, jika shalat tarawih beliau tidak akan turun untuk sahur kecuali setelah mengkhatamkan al-Quran dalam shalatnya.
Karomah beliau diantaranya dapat mengkhatamkan Kitab Tafsir Ibnu Jarir Dalam Waktu Singkat. Pada tahun 1999, dunia dibuat geger, seorang kiai membacakan kitab Tafsir Ibnu Jarir yang tebalnya 30 jilid. Banyak yang tidak percaya si pengajar dapat merampungkannya, tapi berkat ketelatenan Abuya, pengajian itu dapat khatam tahun 2003 M. Beliau membacakan tafsir Ibnu Jarir itu setelah khatam 4 kali membacakan Tafsir Ibnu katsir (4 jilid).
Karomah lainnya seperti masa perjuangan kemerdekaan dimana Abuya di garis terdepan menentang penjajahan, kisah kereta api yang tiba-tiba berhenti sewaktu akan menabrak Abuya di Surabaya, kisah angin mamiri diutus membawa surat kepada gurunya, KH. Rukyat (Mbah Ru’yat) Kaliwungu Kendal. Ada lagi kisah Abuya bisa membaca pikiran orang, kisah nyata beberapa orang yang melihat dan bahkan berbincang dengan Abuya di Makkah padahal Abuya telah meninggal dunia.
Di balik kemasyhuran nama Abuya, beliau adalah orang yang sederhana dan bersahaja. Kalau melihat wajah beliau terasa ada perasaan ‘adem’ dan tenteram di hati orang yang melihatnya.
Abuya Dimyathi wafat pada 3 Oktober 2003 (7 Sya‘ban 1424 H) dalam usia 78 tahun. Saat wafat, ribuan pelayat dari berbagai kalangan dan daerah memenuhi Cidahu, Pandeglang.
Proses menyolatkan jenazah dijadwal. Tokoh-tokoh nasional seperti Hamzah Haz salah satunya (sebagai utusan wakil presiden kala itu), termasuk dalam antrian tersebut.
Selama bulan Oktober 2013, koran-koran memberitakan peristiwa wafatnya ulama besar tersebut. Lembaga pemerintah (baik nasional maupun daerah) berjejer mengucapkan bela sungkawa. Abuya Dimyathi dimakamkan di Komplek Pemakaman keluarga di Cidahu, Pandeglang Banten.
Posisi makam Abuya saat ini, diapit oleh makam istri-istrinya. Banyak peziarah yang datang kesana, sehingga disediakan tempat parkir yang luas dan sarana pendukung lain disekitar komplek pemakaman Abuya.
Haul beliau diadakan setiap tahun sekali di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum. Haul beliau diperingati pada bulan Sya'ban untuk tanggal haul akan diberitahukan pihak keluarga besar Pondok Pesantren Roudlotul Ulum.
Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam Abuya Dimyathi, dimudahkan dalam meraih hajatnya, dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak yang sholeh-sholehah.(*)
BACA JUGA:Sejarah dan Makna Ziarah Banten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: