Maraknya Catcalling Pada Wanita

Maraknya Catcalling Pada Wanita

Melynda Natalia Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.-Nurbaeti-

Catcalling masuk pada budaya patriarki yang menempatkan laki-laki lebih berkuasa dibandingkan wanita sehingga fenomena Catcalling di dominasi korbannya adalah perempuan.

Dan memang sepenglihatan saya pun, kejadian ini lebi sering dialami oleh wanita, bahkan saya sendiri pun sering merasakan catcalling ini.

Banyak sekali bentuk catcalling seperti ejekan, lelucon yang merendahkan, menggoda atau mengeluarkan kata kata kotor yang sudah merujuk pada pelecehan seksual secara verbal. 

Banyak juga wanita yang mendiamkan dan bergegas pergi begitu saja tanpa meladeni aksi tersebut, karna sudah banyaknya kasus seperti itu sehingga itu sudah dianggap biasa.

Tanpa disadari hal tersebut dalam pola prilaku masyarakat dianggap biasa saja padahal perilaku semacam itu merupakan salah satu bentuk pelecehan yang kemudian disebut dengan catcalling.

Catcalling sudah terjadi sejak lama, bahkan banyak pelaku yang secara terang terangan dan tanpa henti melakukannya, meski korban sudah menunjukan rasa kerisihannya dan terkadang pelaku dengan bangganya terus melaksanakan aksinya, hingga korban merasa terintimidasi.

Banyak pelaku berkata jika tindakan nya tersebut hanya untuk bersenang senang semata. 

Namun nahasnya, saya melihat karena ini sudah sering kali terjadi, beberapa orang menjadikan ini hal yang wajar atau sudah lumrah sehingga banyak pelaku pelecehan secara verbal yang tidak mendapatkan hukuman, akibat para korbannya tidak melapor. 

Tata Cara berpakaian 

Mungkin sebagian orang menyalahkan cara berpakaian wanita, seolah jika ia memakai baju yang terbuka sedikit saja, orang lain memaklumi karena wanita itu memakai baju yang salah.

Bahkan tak sedikit pula yang mewajarkan tindakan catcalling hanya karna pakaian yang di pakai wanita tersebut.

Namun menurut saya pandangan ini tidak benar, dan fakta nya juga banyak korban pelecehan seksual yang saat kejadian sedang memakai pakaian yang tertutup.

Jadi terbukti bukan korban yang bersalah, namun tetaplah pelaku yang salah, karna fikiran kotor pelaku yang mendorong untuk melakukan pelecehan baik verbal maupun non verbal.

Jadi, pakaian bukan lah faktor penyebab terjadi nya catcalling dan jenis pelecehan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: